SUARA CIREBON – Gapura tradisional Alun-alun Pataraksa Sumber ambruk, pada Selasa, 2 Januari 2024 malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Gapura tradisional Alun-alun Pataraksa Sumber dengan tinggi 8,70 meter dan lebar 6 meter itu ambruk pada salah satu sisinya.
Ambruknya gapura di Alun-alun yang menjadi ikon baru Kabupaten Cirebon tersebut pun sontak viral di media sosial (medsos). Pasalnya, alun-alun yang baru diresmikan pada 10 November 2023 lalu itu, tengah menjadi perhatian publik lantaran keberadaannya dinilai sebagai pelepas dahaga akan tempat wisata yang nyaman bagi keluarga.
Belum diketahui pasti penyebab ambruknya alun-alun yang pembangunannya menelan anggaran hingga Rp4 miliar tersebut.
Sebelumnya, kondisi gapura memang sudah mengalami retak dan tampak agak miring. Suara Cirebon sempat memotret retakan-retakan di gapura tersebut sebelum ambruk pada malam harinya.
Keterangan yang diperoleh Suara Cirebon mendapati, pihak Kejaksaan Sumber Kabupaten Cirebon berpeluang melakukan penyelidikan dan pengumpulan data terkait dengan ambruknya gapura Alun-alun Patarksa tersebut.
Kasi Intel Kejari Sumber Kabupaten Cirebon, Ivan Yoko mengatakan, penyelidikan itu untuk mengetahui penyebab ambruknya gapura.
“Kita kan tidak tahu, ambruknya gapura itu apa dari sisi spek sudah sesuai apa belum atau karena faktor lainnya? Karenanya kita akan kumpulkan bahan-bahan dan data-datanya, supaya informasinya lebih lengkap,” kata Ivan Yuko, Rabu, 3 Januari 2024.
Pasalnya, menurut Ivan, tidak tertutup kemungkinan ambruknya gapura Alun-alun Pataraksa itu karena adanya pelanggaran hukum dari pihak kontraktor pelaksana proyek.
“Kalau ada potensi hukum pasti akan kami tindaklanjuti sesuai aturan,” ujarnya.
Pihaknya juga akan mencari kepastian status Alun-alun Parataksa itu, mengingat belum lama diresmikan.
“Kita akan cari tahu apakah proyek alun-alun ini sudah diserahterimakan atau belum dari kontraktor pelaksana ke Pemkab Cirebon Atau ini masih dalam masa pemeliharaan,” tandasnya.
Sementara itu terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan mengaku langsung meninjau ke lokasi begitu mendapat laporan ambruknya gapura tersebut.
“Kalau kecewa, pasti kecewa. Karena apa yang dijanjikan oleh pelaksana ternyata hasilnya seperti ini (ambruk), karena selama ini kami sudah percaya betul dengan konsultan pengawas namun kejadiannya justru seperti ini,” ujar Iwan, Rabu, 3 Januari 2024 siang.
Dengan kejadian ambruknya gapura Alun-alun Pataraksa ini, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan kepada konsultan pengawas dan juga pelaksana yakni dari PT Kasar Utama. Iwan meminta kepada pelaksana untuk membongkar total gapura tersebut.
“Masa pemeliharaan itu sampai 27 April 2024, jadi saya minta untuk dibangun dari awal. Masalahnya anggaran untuk pembuatan dua gapura itu sekitar Rp220 juta,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang didapatnya, Iwan mengatakan, ambruknya gapura tersebut disebabkan ada pergeseran. Namun dirinya mengaku belum mengetahui persis pergeseran yang dimaksud apa.
“Berdasarkan informasi dari konsultan pengawas ada pergeseran, terkait pergeseran apa saya juga belum begitu paham. Untuk itu saya mau mengumpulkan konsultan pengawas dan juga pelaksana nya,” katanya.
Iwan juga mengatakan, selain masalah gapura, ternyata ada empat item yang harus dilakukan perbaikan oleh pelaksana. Keempat item itu adalah tangga, retakan, batu sikat dan area depan kolam. “Surat kami luncurkan tanggal 2 Januari kemarin untuk memperbaiki beberapa item, tapi musibahnya (Selasa, red) malam, kejadian ambruk. Tentu akan ada evaluasi total. Pataraksa sementara kita tutup,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.