SUARA CIREBON – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Jati menargetkan, pada tahun 2024 ini melakukan pengembangan pelayanan untuk industri di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Direktur Utama Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati, H Suharyadi mengatakan, tahun ini pihaknya belum merencanakan pengembangan cabang baru. Namun, pihaknya bakal memaksimalkan kapasitas air untuk memenuhi kebutuhan industri yang ada di wilayah timur Kabupaten Cirebon.
Langkah tersebut sudah dimulai dengan menjalin kerjasama dengan salah satu badan usaha yang akan melakukan pemasangan jaringan pipa di wilayah Cirebon Timur (Cirtim) tersebut, pada awal 2024 ini.
Dengan kapasitas 687 liter per detik saat ini, Perumda Tirta Jati akan mencoba memenuhi kebutuhan di wilayah timur dari sistem pengolahan atau Water Treatmen Plant (WTP) Tawangsari.
“Permintaan dari industri sendiri ada dari Pabrik Cat Avian, pakan ternak Pokpan, Indofood, super blok mild atau pabrik hebel dan lainnya, ada lebih dari 18 perusahaan,” ujar Suharyadi, Selasa, 16 Januari 2024.
Selain itu, lanjut Suharyadi, ada program lain yang disiapkan untuk mengantisipasi kekurangan dari yang dibutuhkan industri. Dimana, salah satu industri di wilayah timur sudah beberapa kali mengajukan permohonan sambungan baru, namun baru kali ini akan dilakukan pemasangan.
Karena, sesuai peraturan pemerintah terkait proses perizinan penggunaan air sumur dalam atau artesis, harus ada rekomendasi dari PDAM. Ketika PDAM mampu melayani, pihaknya akan memberikan informasi terkait kesanggupan memberikan pelayanan tersebut.
Sebaliknya, jika PDAM tidak sanggup melayani industri, maka pihaknya akan mengeluarkan rekomendasi untuk proses perizinan sumur artesis tersebut.
“Untuk wilayah yang sudah menjadi pelanggan kita di timur, ada PT Taekwan, PT Longrich, Faksindo dan beberapa lainnya termasuk industri garmen. Jadi, sesuai dengan tugas kami selaku operator daerah kami akan memenuhi kebutuhan, baik industri, masyarakat maupun sosial,” paparnya.
Sedangkan rencana lainnya di 2024 ini, Perumda Tirta Jati bakal membuat kajian untuk peningkatan kapasitas di WTP Kapetakan. Dari kapasitas yang dimiliki sebanyak 50 liter per detik, Suharyadi bakal meningkatkannya menjadi 100 liter per detik.
Selain itu, pihaknya juga sedang membuat kajian untuk rencana WTP Kapetakan untuk dirunning ke pelayanan cabang Gegesik. Hal itu, karena kebutuhan pelayanan di Cabang Gegesik semakin bertambah, sementara kondisi debit air dari CSC terhambat.
“Kemudian dari CSC kita tarik ke Cabang Suranenggala dan Arjawinangun. Jadi 2024 ini Gegesik akan kita penuhi dari WTP Kapetakan,” paparnya.
Sejauh ini, air baku PDAM Tirta Jati berasal beberapa sumber, diantaranya dari sumber mata air, sumber air permukaan, air sumber dalam dan ada beberapa kerjasama dengan PDAM daerah tetangga seperti Kuningan, Indramayu, dan Kota Cirebon.
Untuk diketahui, hingga 31 Desember 2023 lalu, jumlah pelanggan PDAM Tirta Jati mencapai 42 ribu. Dengan rincian 97 persen pelanggan rumah tangga, dan sisanya pelanggan sosial, niaga kecil dan besar, serta instansi pemerintah dan lainnya.
Adapun pelayanan terbagi menjadi beberapa titik, meliputi pelayanan di wilayah Kabupaten Cirebon barat, timur, utara, tengah dan selatan, yang semua titik pelayanan tersebut, terbilang aman selama tahun kemarin.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.