SUARA CIREBON – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon tengah mempersiapkan keperluan logistik Pemilu 2024.
Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengepak dan mensetting logistik Pemilu 2024. Hal itu agar, pada saat penyaluran nanti, semua logistik telah siap.
“Semua item logistik, termasuk 1,2 juta lembar surat suara, nantinya disalurkan ke seluruh panitia pemilihan kecamatan (PPK), kemudian disebarkan ke 1.026 TPS se-Kota Cirebon,” kata Mardeko, di sela kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan suara di lapangan Kesambi, Kota Cirebon, Senin, 29 Januari 2024.
Menurut Mardeko pengepakan surat suara dan perlengkapan pendukung lainnya, ditargetkan selesai sebelum tanggal 8 Februari. Nantinya, logistik Pemilu 2024 itu, akan didistribusikan ke PPK antara tanggal 8 hingga 9 Februari.
“Dari PPK, geser didistribusikan ke PPS tingkat kelurahan pada tanggal 10 hingga 12 Februari. Kemudian, bergeser kembali ke 13 Februari logistik Pemilu sudah harus masuk ke TPS,” ujarnya.
Ia memastikan semua logistik itu kondisinya baik, serta berada dalam pengawasan ketat sejumlah pihak seperti bawaslu hingga unsur kepolisian.
“Semuanya sudah siap, tinggal nanti bergeser dari gudang logistik ke seluruh TPS secara bertahap,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, KPU Kota Cirebon tidak mengalami kendala sehingga distribusi logistik untuk kebutuhan pemilu dapat berjalan sesuai dengan jadwal.
Meski begitu, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi agar semua logsitik bisa berada di TPS se-Kota Cirebon. Selanjutnya dipakai dalam pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Berkenaan dengan tahap pencoblosan, tutur dia, KPU Kota Cirebon tetap menyediakan tinta pemilu untuk tiga TPS di Kampung Benda Kerep karena item logistik itu sudah memiliki label halal.
Dengan adanya label halal itu, kata dia, masyarakat di Kampung Benda Kerep tidak perlu khawatir ketika mencelupkan jarinya ke dalam tinta sebagai tanda telah mencoblos di bilik suara.
Ia menekankan bahwa penggunaan tinta ini merupakan prosedur untuk mencegah adanya potensi kecurangan saat pemungutan suara.
Dalam pemilu sebelumnya, pemilih di kampung itu lebih cenderung memakai sari kunyit sebagai pengganti tinta. Bahkan, hal tersebut sudah dianggap menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat setempat.
Meski demikian, KPU Kota Cirebon tetap mempersilakan masyarakat di sana untuk menggunakan sari kunyit maupun tinta pemilu, asalkan mereka datang ke TPS untuk menyalurkan hak suara.
“Kami sediakan tinta kunyit juga, perkiraan ada tiga TPS. Akan tetapi, dengan catatan wajib harus memakai tinta dari KPU. Kalau itu kearifan lokal, silakan itu pakai tinta kunyit,” ucapnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.