SUARA CIREBON – Satu dari empat korban penyerangan yang dilakukan Office Boy (OB) koperasi di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, meninggal dunia.
Diketahui, korban tersebut bernama Jessica Shintia. Ia meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Kasatreskrim Polresta Cirebon, AKBP Hario Prasetyo Seno mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
“Saat ini sudah 9 saksi dilakukan pemeriksaan,” kata Hario, Selasa, 30 Januari 2024.
Hario mengungkapkan, Jessica Shintia meninggal dunia di RSUD Arjawinangun pada Senin, 29 Januari 2024 sekira pukul 21.30 WIB.
“Korban meninggal dunia atas nama insial J yang perempuan,” ungkapnya.
Sementara, kata dia, masih ada satu korban lagi yang masih dalam perawatan di rumah sakit dengan inisial H.
Untuk diketahui, dalam penyerangan OB tersebut ada 4 karyawan menjadi korban. Dari 4 korban tersebut, 1 meninggal dunia, 1 masih dalam perawatan di rumah sakit, dan 2 sudah dipulangkan dari rumah sakit karena hanya mengalami luka ringan.
“Dari para korban tersebut, satu sudah memberikan kesaksian ke Satreskrim Polresta Cirebon,” tegas Hario.
Diberitakan sebelumnya, OB yang juga penjaga malam salah satu koperasi di Jalan Ki Badang Samaran, Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon ini mengamuk.
Peristiwa ini terjadi pada Senin 29 Januari 2024 pagi, sekitar pukul 09.00 WIB, bertepatan jam masuk di kantor koperasi di Arjawinangun, Cirebon tersebut.
Informasi yang diperoleh, ada sembilan karyawan yang telah masuk ke kantor koperasi yang lokasinya di pinggir dekat areal persawahan di Arjawinangun, Cirebon.
Ada 4 korban, mereka adalah karyawan, termasuk kepala cabang koperasi dalam insiden yang menggegerkan warga Arjawinangun, Cirebon tersebut.
Kasatreskrim Polresta Cirebon, AKBP Hario Prasetyo Seno menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika kepala koperasi sedang melakukan briefing setiap Senin pagi.
Mereka ketakutan berusaha kabur menghindari amukan OB yang membawa parang tersebut. Namun para karyawan tidak bisa kabur karena ternyata kantor dalam keadaan terkunci.
“Semua pintu kantor dalam keadaan terkunci. Kemungkinan sengaja dikunci oleh pelaku,” tutur Hario.
Seorang karyawan koperasi mengaku keadaan sangat tegang saat OB itu mengamuk menyerang seluruh karyawan.
Tiba-tiba, OB tadi masuk dengan membawa parang dan langsung menyerang. Sasaran yang dituju awalnya adalah pimpinan koperasi.
Suasana yang tadi tenang berubah menjadi ketegangan. Ada sembilan orang karyawan di dalam kantor tersebut.
“Pintu semua terkunci. Sampai akhirnya kami terpaksa melawan. Akhirnya kami mengeroyok dan melumpuhkan pelaku,” tutur karyawan koperasi.
Petugas Polsek Arjawinangun dan Polresta Cirebon datang setelah menerima laporan. OB sudah dalam keadaan terikat oleh karyawan yang nekad melawan.
Dalam insiden itu, ada empat karyawan yang terluka. Salah satunya bahkan ada yang terluka berat karena dibacok-bacok dengan parang.
Korban lain, seorang karyawati dan pimpinan koperasi. Para korban langsung dilarikan ke RSUD Arjawinangun.
Setelah polisi datang, pelaku diamankan dan dibawa ke Mapolresta Cirebon. Hingga Sein sore, masih dalam pemeriksaan.
“Kita masih periksa. Baru diketahui setelah selesai pemeriksaan ama motifnya,” tutur Hario.
Dugaan sementara, jika melihat dari luka-lukanya, pelaku berencana membunuh pimpinan koperasi dan sejumlah karyawan lainnya.
Muncul dugaan kalau ada motif dendam. Namun sejauh ini belum terungkap karena pelaku masih dalam pemeriksaan di Reskrim Polresta Cirebon.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.