SUARA CIREBON – Kegagalan yang dialami sejumlah calon anggota legislatif (caleg) peserta pemilihan legislatif (Pileg) 2024, berdampak kepada tekanan yang dialami sejumlah tim sukses (timses) caleg tersebut.
Hal itu dialami dua timses caleg di Kabupaten Cirebon yang mengalami tekanan yang berat, sehingga harus meminta kembali amplop yang sebelumnya dibagikan kepada warga sebelum pelaksanaan pencoblosan, karena raihan suara caleg yang diusung gagal mencapai target.
Dua timses caleg gagal tersebut, Mursyid dan Ibrohim sampai mendatangi Padepokan Anti Galau Al-Bustomi, di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Pasanya, mereka kedapatan sering melamun dan maracau, lantaran tak mampu menahan tekanan atas kegagalan dalam menyukseskan caleg yang diusungnya.
Pimpinan Padepokan Al-Bustomi, Ustaz Ujang Bustomi, menyampaikan, padepokan yang dipimpinnya sudah beberapa kali didatangi timses yang mengalami depresi karena mengalami tekanan yang berat atas kegagalan calegnya.
Ujang menyampaikan, dari penuturan timses caleg yang mendatanginya tersebut, kebanyakan mengalami tekanan yang tinggi atas kekalahan calegnya. Seperti yang dialami, Musrysid, salah satu timses yang mengalami depresi usai calonnya yang digadang-gadang meraih suara tinggi, justru mengalami kegagalan.
“Bahkan sudah dua kali pemilihan, ia gagal mengantarkan calonnya duduk di kursi legislatif tingkat kabupaten,” kata Utdaz Ujang Bustomi, Senin, 19 Februari 2024.
Padahal, lanjut Ujang berdasarkan Mursyid, apa yang dilakukan sudah maksimal untuk memenangkan calegnya, mulai dari sosialisasi hingga membagikan sembako dan uang kopi.
“Namun keberuntungan belum berpihak, jadi ia putus asa dan mengalami tekanan karena calegnya gagal lagi di pileg tahun ini,” katanya.
Serupa dengan Mursyid, lanjut Ujang, salah satu timses caleg Kabupaten Cirebon dari dapil tujuh, Ibrohim pun mengalami hal yang sama.
Ibrohim bahkan mengambil kembali amplop serangan fajar yang sebelumnya dibagikan kepada warga di daerah pemilihan (dapil) 7 Kabupaten Cirebon.
“Ini dilakukan karena ia merasa kesal sebaran uang untuk caleg yang diusungnya berbanding terbalik dengan raihan suara di dapilnya,” ungkap Ujang.
Ujang mengaku untuk menasehati dan meminta dua timses tersebut untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
“Selain itu, kami akan mencoba mengajak salat dan mengaji atau dengan cara terapi mandi malam hari menjelang subuh,” jelasnya.
Sejauh ini, sejumlah timses yang datang di padepokannya belum termasuk dalam kategori depresi berat. Namun pihaknya akan tetap berupaya semaksimal mungkin dengan berbagai cara agar mereka dapat menerima kenyataan.
“Ya tetap melakukan terapi agar pemikiran yang kalut bisa kembali tenang dan menerima keadaan dan kenyataan,” pungkasnya.***
Dapatkan update berita setiap hari dari suaracirebon.com dengan bergabung di Grup Telegram “Suara Cirebon Update”. Caranya klik link https://t.me/suaracirebon, kemudian join. Sebelumnya, Anda harus install dan daftar di aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.