SUARA CIREBON – Media asing menyoroti paparan Menteri Pertahanan dan Calon Presiden Prabowo Subianto dalam soal transisi pemerintahan dan kebijakan ekonomi.
Prabowo memaparkan visinya tentang kebijakan ekonomi serta transisi pemerintahan bila dirinya resmi dlantik menjadi presiden pada Mandiri Investmen Forum (MIF) di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.
Di MIF tersebut, Prabowo menjadi kyenote speaker. Mengungkapkan apa yang akan dilakukan pada transisi pemerintahan, serta kebijakan ekonomi bila kelak menjadi Presiden RI ke 8 pada Oktober 2024 nanti.
Paparan Prabowo ini memperoleh sorotan berbagai media asing. Reuters mengawali ungkapan dengan melaporkan keunggulan Prabowo dalam hitung cepat pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Reuters menilai Prabowo yang unggul di kisaran sampai 60 persen pada Pilpres 2024, memberi sinyal berhati-hati dalam menjaga fiskal agar perekonomian tetap stabil begitu resmi dilantik menjadi presiden.
Bloomberg dan Financial Times menyorot keinginan Prabowo dalam lima tahun untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
Upaya ini bakal didukung pengumpulan pajak yang lebih tinggi dan disiplin fiskal yang merupakan landasan kebijakan ekonomi Indonesia.
Prabowo mengungkapkan target penerimaan pajak sekitar 14% sampai 16% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Rencana Prabowo memperluas basis wajib pajak (WP) dan tidak harus melalui kenaikan retribusi, juga menjadi sorotan.
“Neraca perdagangan kita positif selama lima tahun terakhir. Cadangan kita sangat sehat, tetapi harus lebih baik di tahun yang akan datang. Kami bertekad mempertahankan hal ini. Kita terbukti pruden,” ucap Prabowo dalam forum itu seperti dikutip Bloomberg.
Pidato Prabowo ini ramai menjadi sorotan karena ini kesempatan pertamanya tampil di acara publik usai pilpres 14 Februari 2024 lalu.
Ucapan Prabowo dinilai sebagai upaya menghilangkan kekhawatiran investor atas rencana kebijakan ekonominya sekaligus menjadi gambaran sekilas terkait apa yang menjadi visinya.
Pada forum tersebut, media asing menyorot pernyataan Prabowo yang menyebut dirinya optimistis transisi peralihan kekuasaan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan selanjutnya akan mulus.
Prabowo juga mengungkapkan komtmen akan melanjutkan kebijakan Jokowi yang berjalan baik selama ini.
Prabowo menyebut Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi telah menjadi salah satu pasar negara berkembang yang potensial di dunia dan menjadi tujuan investasi.
Hal ini tidaklah heran mengingat kebijakan ramah bagi pebisnis dan dorongan pembangunan infrastruktur yang masif pada era Jokowi.
Financial Times melaporkan, sejak menjabat presiden pada tahun 2014, Jokowi telah memposisikan Indonesia sebagai bagian penting dari rantai pasokan global untuk kendaraan listrik, memanfaatkan cadangan nikel yang berlimpah dari Indonesia.
Media asing menyorot komitmen Prabowo untuk menyediakan makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah di Indonesia dengan biaya Rp460 triliun atau sekitar 2% dari PDB Indonesia.
Adapun ia akan melakukan reformasi dan privatisasi BUMN yang mempunyai kepentingan besar di bidang energi, keuangan, telekomunikasi, pertanian, dan industri lainnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.