SUARA CIREBON – Harga cabai di Pasar Jagasatru Kota Cirebon mengalami fluktuatif (naik turun) yang relative cepat. Naik turunnya harga cabai di pasar induk itu terjadi setiap jam.
Hal tersebut terungkap saat Penjabat (pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat, mengecek harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di Pasar Induk Jagasatru, Selasa, 19 Maret 2024.
Di depan Pj Wali Kota, salah seorang pedagang sayuran Icih, menyampaikan, saat ini harga cabai sangat tidak stabil, kadang naik kadang turun hanya dalam hitungan jam.
“Memang dari harga sayuran yang lainnya hanya cabai yang harganya tidak stabil, maksudnya kadang naik, kadang juga turun,” kata Icih kepada Agus Mulyadi.
Ketidakstabilan harga tersebut, menurut Icih, dipengaruhi ketersediaan cabai di agen.
“Kalau lagi banyak stoknya harga turun, kalau lagi langka harga naik, gimana di agennya, jadi setiap jam alami kenaikkan,” katanya.
Menurutnya, harga jenis cabai bervariatif, harga tertinggi jenis cabai rawit jablai yang harga per kilogramnya mencapai Rp45.000 sampai Rp50.000. Kemudian disusul harga cabai rawit hijau dan cabai merah kriting yang harga per kilogramnya mencapai Rp40.000 sampai Rp45.000.
Menanggapi naik dan turunnya beberapa komoditi Kepokmas tersebut, Pj Wali Kota Cirebon Agus Mulyadi memastikan, akan terus berupaya menstabilkan harga, salah satunya melalui gerakan pangan murah (GPM).
“Memang beberapa komoditi harganya sedang ada yang naik, sedang ada yang turun, kami akan terus melakukan upaya apapun untuk menstabilkan harga komoditi kebutuhan pokok masyarakat,” kata Agus.
Agus mengaku sangat mewanti-wanti kenaikkan harga kepokmas yang kerap terjadi setiap Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
“Dua momen itu, yang memang setiap tahunnya harga kepokmas di pasar-pasar kita mewanti-wanti itu,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.