SUARA CIREBON – Operasi di Cirebon, pelanggaran lalulintas didominasi tidak memakai helm.
Kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan lalu lintas (lalin) saat berkendara semakin menurun dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurunnya tingkat kesadaran masyarakat tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah teguran petugas terhadap pengendara selama berlangsungnya Operasi Keselamatan Lodaya 2024.
Dimana, jumlah teguran selama operasi keselamatan lodaya tahun 2024 yang digelar selama 14 hari mencapai 8.324 teguran.
Sedangkan di tahun 2023 kemarin, dari operasi yang sama, petugas hanya memberikan teguran kepada pengendara yang melanggar sebanyak 2.325 teguran.
Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol Muhamad Ardi Wibowo melalui Iptu Hesty, mengatakan, operasi keselamatan lodaya yang dilaksanakan sejak 4 Maret itu telah selesai pada 17 Maret kemarin.
Menurut Hesty, jumlah teguran terhadap pengendara yang melanggar selama operasi tersebut mencapai 8.324 teguran. Ia menerangkan, jumlah pelanggaran paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Plered dan Weru.
“Pelanggaran paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Plered dan Weru. Pelanggaran didominasi tidak memakai helm kemudian melawan arus dan lainnya,” ujar Hesty, Selasa, 19 Maret 2024.
Kemudian, wilayah paling banyak pelanggaran berikutnya ialah di Kecamatan Dukupuntang. Jenis pelanggaran yang mendominasi pun sama, yakni pengendara roda dua tidak menggunakan helm.
Hesty menjelaskan, dari pelanggaran tersebut pihaknya hanya melakukan teguran untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
“Kita hanya berikan teguran saja, tidak ada penindakan tilang. Karena kita utamakan tindakan preemtif dan preventifnya,” terang Hesty.
Sementara, kata Hesty, untuk wilayah dengan kepatuhan tinggi masyarakatnya terhadap peraturan lalu lintas adalah wilayah Sumber.
Operasi yang digelar menjelang bulan Ramadan tersebut, bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan pengendara terhadap peraturan lalu lintas. Sehingga saat musim mudik Lebaran nanti, angka kecelakaan lalu lintas bisa menurun.
“Kami mengimbau agar masyarakat menaati peraturan lalu lintas. Saatnya stop pelanggaran, stop kecelakaan,” tegasnya.
Seperti diketahui, 11 jenis pelanggaran menjadi sasaran dalam operasi keselamatan lodaya 2024 ini, di antaranya, tidak menggunakan helm, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, menggunakan ponsel saat berkendara, pengendara di bawah umur, berbonceng tiga dan lainnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.