SUARA CIREBON – Hari ketiga Pesantren Kilat Polresta Cirebon di Masjid Syarif Hidayatullah Asrama Polisi Polresta Cirebon Kelurahan Kaliwadas Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon menghadirkan Ustaz Abdullah dari Kemenag Kabupaten Cirebon, Kamis, 21 Maret 2024.
Puluhan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) pun antusias mendengarkan tausiyah yang menyinggung perbuatan menyakiti orang lain sebagai dosa besar.
Menurut Ustaz Abdullah, pasal dalam hukum seperti Pasal 351 dan Pasal 170 KUHP, di mata agama juga melarang perbuatan menyakiti diri sendiri apalagi orang lain. Karena hal itu merupakan dosa besar.
Ustaz Abdullah mengajak para ABH untuk tidak memiliki sifat pendendam yang merupakan sifat iblis.
“Jika kita memiliki sifat yang pendendam berarti kita meniru iblis,” ujar Ustaz Abdullah.
Karena itu, Ustaz Abdullah meminta ABH harus bisa mengekang hawa nafsu terutama di bulan Ramadan ini. Begitupun dalam bergaul, harus memerhatikan pergaulan yang diridai oleh Allah SWT.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polresta Cirebon, Kompol Joni Surya Nugraha, mengatakan, anak-anak muda harus bisa menghindari perbuatan yang dilarang dalam Pasal 351 tentang Penganiayaan, Pasal 170 tentang Pengeroyokan dan UU Darurat karena membawa senjata tajam.
“Kalian yang berada di sini jangan sampai mengulangi lagi perbuatan yang telah dilakukan, ingat sama Allah dan orang tua kita. Masa depan kalian masih panjang, semoga kalian semua bisa menjadi orang sukses,” ujar Kompol Joni Surya Nugraha.
Ia juga meminta puluhan ABH tersebut dapat mengikuti kegiatan Pesantren Kilat dengan baik dan tidak boleh ada yang pergi tanpa alasan.
“Terima kasih sudah datang kesini, laksanakan dengan riang dan gembira,” katanya.
Kanit PPA Sat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Sujiani Dwi Hartati, juga turut menyampaikan pesan kepada puluhan ABH tersebut. Melalui Pesantren Kilat ini, ia meminta ABH tidak mengulangi lagi perbuatan yang dilakukan, dari mulai kekerasan fisik, membawa sajam, tawuran, penganiayaan, dan lainnya.
“Kami mengingatkan agar para peserta Pesantren Kilat Polresta Cirebon agar tidak merespons tantangan di media sosial,” kata Sujiani Dwi Hartati.
Ia juga berpesan agar ABH membahagiakan ibunya masing-masing. Sebab, seorang anak akan berdosa besar apabila membuat ibunya menangis.
Usai menyimak tausyiah dan materi dari para narasumber, sebanyak 60 ABH yang mengikuti Pesantren Kilat Polresta Cirebon melanjutkan kegiatan dengan materi ekonomi kreatif pembuatan penyajian kopi dan telur asin. Kemudian kegiatan pun dilanjutkan dengan buka puasa bersama.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.