SUARA CIREBON – Ketelatenan seorang anggota Polresta Cirebon, Bripka Warsono mengurus Oemah Tahfiz dalam beberapa tahun terakhir ini telah membuka mata dan hati masyarakat di sekitar rumahnya di Taman Tukmudal Indah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Kini, puluhan anak-anak sudah bergabung mengikuti pembelajaran Al-Qur’an dan mengaji di Oemah Tahfiz milik Bripka Warsono. Mereka merupakan anak-anak warga setempat yang masih tetangga dari Bripka Warsono sendiri. Anak-anak yang datang belajar mengaji di Oemah Tahfiz tidak dipungut biaya alias gratis.
Menurut Warsono, Oemah Tahfiz Cirebon miliknya berdiri sekitar dua tahun lalu, pascapandemi Covid-19.
Lokasi yang dijadikan sebagai Oemah Tahfiz Cirebon atau tempat pendidikan mengaji bagi anak-anak warga setempat tersebut merupakan rumah kosong miliknya.
“Kebetulan rumah saya yang satunya kosong, sayang kalau tidak dimanfaatkan,” ujar Warsono, saat ditemui, Selasa, 26 Maret 2024.
Ia menerangkan, berdirinya Oemah Tahfiz berawal saat dirinya dipercaya menjadi pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) kelurahan setempat. Sebagai pengurus DKM, ia pun berupaya memakmurkan masjid dengan cara mengajak anak-anak untuk belajar mengaji.
Proses pembelajaran mengaji Al-Qur’an di masjid pun terus berjalan hingga jumlah anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut mulai bertambah banyak. Namun saat terjadi pergantian kepengurusan dan dirinya tidak lagi menjadi pengurus DKM, program yang ia usung tersebut, ternyata tidak dilanjutkan oleh pengurus DKM yang baru.
“Pada tahun 2021 saya sudah tidak jadi pengurus DKM lagi. Mulai saat itu, aktivitas mengaji anak-anak pun berhenti, tidak diteruskan oleh pengurus DKM berikutnya,” kata Warsono.
Akhirnya, dengan semangat memperjuangkan pendidikan agama, terutama pendidikan Al-Qur’an bagi anak-anak, ia bersama sang istri berencana memanfaatkan rumah kosong miliknya untuk dijadikan sebagai tempat mengaji anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
Sebagai bentuk keseriusannya, Warsono memanggil seorang guru (ustaz) untuk mengajarkan ilmu membaca Al-Qur’an di tempat baru tersebut. Hingga dalam perjalanannya, ketika peserta Oemah Tahfiz mencapai puluhan, ia pun menambah jumlah tenaga pengajar menjadi dua orang. Sehingga, total tenaga pengajar menjadi tiga orang, termasuk dirinya.
Untuk keberlangsungan proses pembelajaran tersebut, Warsono pun rela menyisihkan hampir setengah dari penghasilannya sebagai anggota kepolisian.
“Sejak awal berdiri sampai sekarang, biaya operasional Oemah Tahfiz itu dari gaji saya sebagai anggota polisi,” paparnya.
Di bulan Ramadan ini, jadwal belajar mengaji bagi anak-anak di Oemah Tahfiz Taman Tukmudal Indah, Kecamatan Sumber, dimajukan menjadi lebih awal.
Jika pada bulan selain Ramadan jadwal mengaji anak-anak di Oemah Tahfiz dilakukan selepas magrib sampai selesai, pada bulan Ramadan ini jadwalnya dimajukan, yakni pada pukul 16.00 WIB sampai dengan selesai.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengapresiasi Bripka Warsono yang telah mewakafkan sebagian waktu dan materi untuk pendidikan agama bagi anak-anak.
Keberadaan Oemah Tahfiz tersebut diharapkan bisa menjadi motivasi positif bagi anggota Polri yang lain.
“Semoga ini bisa menjadi motivasi bagi anggota yang lain,” ujar Kombes Pol Sumarni.
Kapolresta Cirebon itu menyumbang sejumlah peralatan untuk penunjang kegiatan belajar mengaji anak-anak di Oemah Tahfiz milik Bripka Warsono tersebut.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.