SUARA CIREBON – Kiai, ulama dan tokoh agama memiliki peran penting dalam pengendalian inflasi di daerah. Peran itu, dapat dilakukan melalui dakwah kepada masyarakat terkait pengendalian pengelolaan keuangan menjelang Hari Raya Idulfitri.
Hal itu mengemuka dalam kegiatan dialog kiai, ulama dan tokoh agama dalam rangka pengendalian pengelolaan keuangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), Rabu, 27 Maret 2024.
Kegiatan yang digagas Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon itu bertujuan untuk agar para kiai dan tokoh ulama dapat berperan penting dalam pengendalian inflasi di daerah.
Kepala KPw BI Cirebon, Anton Pitono menyampaikan, dirinya meyakini hadirnya para tokoh agama di lingkungan masyarakat ini dapat menyampaikan dakwahnya terkait pengelolaan keuangan.
“Tujuan kegiatan ini menyampaikan permohonan untuk bisa memberikan materi atau dakwah kepada jamaah dan masyarakat untuk bijak menggunakan uang menjelang Hari Raya Idulfitri,” kata Anton.
Pada bulan Ramadan, lanjut Anton, masyarakat hendaknya tidak hanya menahan diri dari makan dan minum saja, melainkan juga menahan diri dalam pengendalian keuangan.
“Jangan sampai inflasi naik setelah lebaran, lantaran masyarakat tidak bijak dalam berbelanja. Untuk itu kami meminta kepada tokoh ulama menyampaikan kepada masyarakat untuk bijak dalam berbelanja,” katanya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan, stok kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) menjelang lebaran sampai selesai lebaran dipastikan aman.
“Sampaikan kepada masyarakat bahwa sebenarnya kebutuhan kepokmas menjelang lebaran sampai selesai nanti aman. Jangan sampai masyarakat berlebihan berbelanja. Kami mohon kepada tokoh ulama untuk menyampaikan itu kepada masyarakat dalam dakwahnya,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.