SUARA CIREBON – Sejumlah bus angkutan lebaran masih membandel dengan masih menggunakan klakson telolet. Alhasil, klakson telolet ini pun disita Dishub Kabupaten Cirebon.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon melakukan pengecekan kendaraan di sejumlah Perusahaan Otobus (PO), Senin, 1 April 2024.
Pengecekan dilakukan untuk memastikan kondisi armada transportasi umum yang akan beroperasi pada arus mudik lebaran dalam kondisi laik dan layak jalan.
Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Hilman Firmansyah mengatakan, pengecekan dilakukan untuk memastikan kelaikan kendaraan angkutan umum jenis bus yang akan digunakan sebagai alat transportasi pada arus mudik lebaran 2024.
“Ini untuk memastikan kelaikan armada bus sebagai alat transportasi pada arus mudik lebaran,” kata Hilman.
Dari beberapa PO bus yang ada di wilayah Kabupaten Cirebon yang dilakukan pengecekan, pihaknya masih menemukan beberapa armada bus yang masih menggunakan klakson telolet. Pihaknya langsung mengambil tindakan tegas dengan merampas seluruh klakson telolet yang masih terpasang di sejumlah armada bus tersebut.
“Kita temukan sekitar sepuluh klakson telolet dan seluruhnya kami rampas,” tegasnya.
Menurut Hilman, sikap tegas tersebut dilakukan guna menegakkan peraturan yang sudah dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) perihal larangan penggunaan klakson telolet.
“Klakson telolet ini sangat membahayakan, karena situasi jadi ramai dan banyak anak kecil yang nyamperin bus. Kami tidak mau ada korban lagi seperti di Merak,” paparnya.
Selain itu, dalam pengecekan tersebut pihaknya juga masih menemukan sejumlah perlengkapan yang belum dipenuhi oleh sejumlah armada bus, di antaranya palu pemecah kaca bus.
Bukan hanya itu, pihaknya juga menemukan tidak berfungsinya pintu darurat dari bus di sejumlah PO saat pengecekan tersebut. Ia menegaskan, sebelum kekurangan tersebut dilengkapi, pihaknya akan melarang bus-bus tersebut beroperasi.
“Untuk sementara waktu kami larang armada bus beroperasi sebelum melengkapi sesuai aturan yang ada,” tegasnya.
Sementara, untuk hasil pengecekan penggunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya, tidak ditemukan adanya sopir dan awak bus yang mengonsumsi barang-barang haram tersebut.
“Kalau untuk hasil pemeriksaan kesehatan dari 10 pengemudi fisiknya bagus dan hasil tes urinenya pun hasilnya negatif (dari narkoba, red),” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Operasional PO Sahabat, Sunarto mengaku merasa kecolongan setelah Dishub menemukan penggunaan klakson telolet pada armada bus yang ada di PO-nya.
“Itu dipasang atas inisiatif dari crew bus sendiri, saya sendiri sering sekali mengingatkan mereka,” ujarnya. Ia mengatakan, biaya pemasangan klakson teloletnya juga dari crew bus masing-masing alias bukan dari perusahaan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.