SUARA CIREBON – Cegah kejehatan saat arus mudik maupun arus balik, unit-unit khusus Brimob ditempat di sejumlah titik strategis di sepanjang jalur utama Pantura Indramayu sampai Cirebon.
Unit khusus Brimob itu dilengkapi senjata laras panjang dengan berbagai alat mobilitas seperti sepeda motor dan mobil patroli.
Mereka telah ditempatkan sejak posko-posko lebaran didirikan di sepanjang jalur utama Pantura Indramayu dan Cirebon.
Unit-unit Brimob itu merupakan kesatuan terlatih untuk berbagai situasi menghadapi aksi-aksi kejahatan yang akan menganggu arus mudik dan arus balik lebaran 1445 Hijrian tahun 2024 ini.
“Kita ada patroli mobil unit khusus Brimob. Mereka sangat terlatih dan dibekali berbagai peralatan termasuk senjata laras panjang,” tutur Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni.
Unit-unit Brimob itu memiliki berbagai macam keahlian, termasuk penembak jitu atau sniper yang tugasnya mengamankan sepanjang jalur arus mudik dan arus balik yang akan dilalui para pemudik.
“Unit Brimob siaga 24 jam non stop. Mereka akan maksimal dalam menjaga jalur mudik, terutama di titik-titik rawan kejahatan,” tutur Sumarni.
Hal sama diungkapkan Kapolres Indramayu, AKBP Fahri Siregar. Unit Brimob nantinya akan bekerjasama dengan unit lain, termasuk patroli preman yang bersifat tertutup.
“Kita sudah petakan titik-titik rawan kejahatan. Kami akan menempatkan petugas secara terbuka maupun tertutup. Baik unit reguler maupun unit khusus Brimob,” tutur Fahri Siregar.
Meski telah ada unit khusus yang mengantisipasi aksi kejahatan atau kriminalitas, Fahri Siregar tetap menghimbau pemudik memiliki sensitifitas dalam menangkal aksi kejahatan.
“Pemudik juga harus waspada dan hati-hati. Misalnya kalau malam hari, jangan sendirian. Minimal ajak pemudik lain untuk bareng-bareng konvoi. Makin banyak jumlah konvoi, makin aman,” tutur Fahri Siregar.
Di jalur-jalur rawan kejahatan, seluruh unit Polres Indramayu siap melakukan pengawalan terhadap pemudik.
“Selama ini, yang rawan jadi sasaran kejahatan itu pemudik bermotor atau motoris. Kami imbau, kalau malam hari, lebih baik istirahat di posko, atau menunggu pemudik lain untuk konvoi bareng-bareng. Kami juga siap mengawal,” tutur Fahri Siregar.
Baik Sumardi maupun Fahri Siregar meminta pemudik menggunakan jalur mudik yang telah disiapkan oleh petugas seperti jalur utama pantura dan jalur-jalur alternatif tertentu.
“Jangan sampai masuk jalur alternatif yang di luar pengamanan. Pemudik, terutama motoris, akan lebih baik melewati jalur utama Pantura yang telah didirikan posko serta penempatan banyak petugas,” tutur Sumarni.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.