SUARA CIREBON – Tiga tewas dan satu kritis diduga akibat menghirup gas beracun di dalam palka sebuah kapal motor yang sedang bersandar di Pelabuhan Kejawanan, Kota Cirebon.
Kecelakaan ini terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 10.00 WIB 23 April 2024 di ruang palka Kapal Motor Aji Citra Samodra (KM ACS).
KM ACS dalam posisi tengah bersandar di Pelabuhan Perikanan Nasional atau PNN Kejawanan di Kota Cirebon.
Tiga korban yang tewas masing-masing bernama Dayono (40 tahun), warga Kampung Samadikun, Kelurahan Kebon Baru, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Berikutnya, Asep Syaefudin (45 tahun), warga Desa Balad, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Korban ketiga, Hamlan (40 tahun), berstatus sebagai Anak Buah Kapal (ABK), warga Desa Sekoci, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkar, Sumatera Utara.
Korban lain yang berada dalam kondisi kritis, bernama Adil Susanto (39 tahun), warga Desa Balad, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.
Para korban dievakuasi ke RS Gunung Jati Kota Cirebon. Korban kritis tengah dalam penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan tiga korban yang meninggal dunia dalam pemeriksaan untuk mengetahui penyebab kematian.
Polres Cirebon Kota (Polres Ciko) menduga penyebab kematian korban karena menghirup gas beracun di bungker Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar di ruang palka kapal motor tersebut.
Nono Sukirna, salah seorang korban selamat menceritakan, kecelakaan itu terungkap saat dirinya diberitahu Hamlan bahwa korban Dayono berada di ruang palsa dalam keadaan pingsan.
Mendengar itu, Nono bersama Hamlan lalu menuju ke ruang palka. Keduanya lalu berusaha turun ke dalam bungker solar untuk menolong.
Namun Nono juga ikut menghirup udara racun di dalam bungker dan langsung sesak nafas. Lalu ia buru-buru keluar karena tidak kuat.
“Leher saya seperti tercekik begitu menghirup udara di dalam bungker solar,” tutur Nonon.
Korban Adil dan korban Asep ikut turun ke dalam palka. Keduanya diduga hendak ikut menolong, namun juga langsung lemas dan pingsan.
Dari lima orang itu, hanya Nono yang selamat. Namun empat lainnya pingsan di dalam bunker solar.
“Kita masih meminta keterangan korban yang selamat. Info sementara, mereka masuk bunker untuk perbaikan dengan lebih dulu menguras solar,” tutur seorang perwira di Polres Ciko.
Polresta Cirebon kini melakukan penyelidikan di lokasi kecelakaan. Laporan sementara, selain sempit dan terbatas, ruang palka sangat gelap dan pengap, serta berbau uap dari solar sangat menyengat.
“Korban menghirup udara pengap yang bercampur uang solar,” tutur sumber tadi.
Kapolresta Ciko, AKBP Rano Hadiyanto masih sibuk memimpin penyelidikan atas kecelakaan tersebut.
“Nanti kalau sudah lengkap kita jelaskan,” tuturnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.