SUARA CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon mencatat sebanyak 164 pasien menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon karena terjangkit demam berdarah dengue (DBD), selama kurun waktu Januari hingga April 2024.
Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty mengatakan, dari ratusan pasien tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia.
“Dari jumlah kasus itu, satu orang pasien meninggal dunia karena DBD,” kata Siti Maria Listiawaty, Senin, 22 April 2024.
Menurut Maria, kasus DBD di wilayahnya mengalami kenaikan signifikan sejak awal April lalu. Dalam catatan Dinkes, lanjut Maria, jumlah penambahan pasien dalam kurun waktu tersebut sebanyak 81 pasien.
“Padahal, selama periode Januari sampai Maret 2024 jumlah penderita DBD di Kota tCirebon hanya sekitar 83 pasien,” katanya.
Ia menyebut, kasus DBD mengalamai tren kenaikan cukup signifikan di banding tahun sebelumnya. Kasus DBD juga banyak menjangkiti masyarakat usia produktif dengan rentang umur 16-55 tahun.
“Tren kasus DBD saat ini memang meningkat. Tahun 2023, selama Januari sampai akhir April, jumlahnya sebanyak 70 pasien dengan pasien meninggal dunia ada empat orang,” ujarnya.
Hasil penelusuran pihaknya, peningkatan kasus DBD tidak terlepas dari faktor cuaca dalam beberapa waktu terakhir.
“Kondisi panas yang ekstrem dan sangat tinggi, disusul hujan yang sesekali terjadi, justru sangat memudahkan nyamuk berkembang biak, terlebih lagi masih banyak kondisi lingkungan yang mendukung pembiakan nyamuk, seperti banyaknya genangan air,” tegasnya.
Selain faktor perubahan cuaca, hal lain yang menyebabkan pengingkatan kasus DBD adalah imunitas tubuh.
“Perubahan cuaca sangat mempengaruhi imunitas tubuh. Kalau imunitas turun kan penyakit juga lebih gampang masuk,” katanya.
Adapun lokasi di Kota Cirebon yang menjadi titik sebaran terbanyak kasus DBD hingga saat ini, yakni Kelurahan Kalijaga serta Majasem.
“Tingkat kepadatan penduduk dengan kenaikan kasus DBD memang sejalan, dan dua kelurahan ini jumlah kasusnya sama. Ada 23 pasien,” ujar Maria.
Ia mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri atau keluarga yang terjangkit DBD, agar upaya penanganan bisa dilakukan sesegera mungkin.
Selain itu, menurutnya, langkah pencegahan harus dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, misalnya dengan memberantas sarang nyamuk di permukiman warga, seperti melakukan tindakan pengasapan atau fogging hingga menggencarkan program satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik).
“Jangan lupa warga juga perlu menghilangkan tempat genangan air, agar tidak menjadi sarang nyamuk,” ucap dia.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.