SUARA CIREBON – Jembatan penghubung Desa Penpen, Kecamatan Mundu, dengan desa-desa dan kecamatan lain yang ambruk pada pertengahan Januari 2023 lalu, hingga kini belum diperbaiki secara permanen pihak Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Kondisi tersebut, dikeluhkan warga karena jembatan merupakan akses vital yang sangat dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari.
Kuwu Penpen Mustofa, mengatakan, jembatan penghubung yang berada di Blok Siwidara mengalami ambruk awal tahun 2023 lalu. Hingga kini, lanjut Mustofa, jembatan belum kunjung dilakukan perbaikan secara permanen oleh pemerintah daerah.
Pemkab Cirebon, imbuh Mustofa, hanya membangun jembatan darurat yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
“Warga kami tentu saja mengeluh karena jembatan darurat yang dibangun tak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Padahal, masyarakat kami sangat butuh karena ini akses terdekat dengan blok, desa dan kecamatan lain,” kata Mustofa, Senin, 22 April 2024.
Untuk mewujudkan harapan warga, menurut Mustofa, Pemerintahan Desa (Pemdes) Penpen, memutuskan membangun jembatan permanen menggunakan anggaran dana desa tahun 2024.
Pasalnya, pihaknya telah beberapa kali mencoba berkomunikasi dengan Dinas PUTR Kabupaten Cirebon meminta pembangunan jembatan permanen. Namun, dalam anggaran tahun 2023 maupun 2024 untuk alokasi pembangunan jembatan di Blok Siwidara itu tak kunjung ada.
“Warga kami ingin segera ada jembatan permanen. Karena tak kunjung ada kejelasan dari pemerintah daerah dalam hal ini Dinas PUTR, kami akan bangun jembatan permanen menggunakan anggaran dana desa tahun 2024,” katanya.
Menurut Mustofa, pembangunan jembatan permanen itu bakal menghabiskan anggaran hingga Rp750 juta.
“Karena ada desakan dari warga, kami pun menggelar musyawarah dan menyepakati proses pembangunan yang dilaksanakan dua tahap, dimana tahap satu pembuatan pondasi dan pembersihan bagian tebing menelan anggaran hampir Rp230 juta,” ujarnya.
Tahap dua merupakan pembangunan badan jembatan hingga finishing.
“Karena jembatan ini adalah akses jalan yang vital, meski DPUTR sudah membangun jembatan darurat, namun kondisinya sudah menghawatirkan,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran jembatan akan memudahkan aktivitas masyarakat khususnya jika terjadi kondisi darurat seperti orang sakit maupun akan memakamkan orang yang meninggal.
Terlebih, jembatan yang akan dibangun merupakan akses penghubung tiga desa baik di Kecamatan Mundu maupun Kecamatan Greged.
“Kami berharap agar tebing sungai samping jembatan nantinya dapat dilakukan penataan oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung agar dapat memperkuat konstruksi jembatan tersebut,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.