SUARA CIREBON – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, Abraham Mohamad menilai, Kabupaten Cirebon di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Imron-Ayu jalan di tempat alias stagnan.
“Barometernya dilihat berdasarkan kesuksesan pembangunan. Membandingkannya tidak perlu ke daerah-daerah maju di Jawa Barat, dengan daerah tetangga saja, Kabupaten Cirebon masih tertinggal,” ujar Abraham kepada awak media, Kamis, 25 April 2024.
Menurut Abraham, jika dibandingkan dengan Kabupaten Indramayu saja, Kabupaten Cirebon sudah tertinggal. Apalagi dengan Kabupaten Kuningan dan Majalengka.
“Saya pesimis dengan beberapa nama yang sejauh ini sudah bermunculan bakal manggung di bursa pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024, bisa membawa Cirebon lebih baik di masa mendatang. Karena menurut saya semuanya tidak memiliki kualitas,” katanya.
Abraham mengaku, bukan berarti yang berkualitas itu dirinya. Namun melihat dari peta jalan yang ada dan politik transaksional, semakin membuat tidak jelas arah Kabupaten Cirebon.
“Kalau dari awal sudah begitu (transaksional), ketika sudah duduk, minta kembalian. Saya pun sempat didekati beberapa nama, setidaknya ada tiga figur yang merapat, mereka menawarkan saya untuk jadi wakilnya,” jelasnya.
Namun, tokoh yang menawari dirinya untuk menjadi wakil mereka itu, memintanya harus menyiapkan dana minimal Rp10 miliar. Kalau kurang dari itu, dianggap tidak pantas untuk jadi Wakil Bupati Cirebon.
“Saya sempat menjagokan Rohmin Dahuri sebagai figur pemimpin Kabupaten Cirebon. Nyatanya mantan Menteri Kelautan itu pun tidak bisa menjamin terkait rekomendasi. Dia ngga bisa menjamin bisa (mendapatkan rekomendasi untuknya, red),” jelasnya.
Abraham mengaku sudah memiliki figur kandidat bupati maupun wakil bupati yang layak dan memiliki kapabilitas untuk bisa memimpin Cirebon. Hanya saja, mantan Kadishub itu, tidak membuka, siapa figur dimaksud.
“Sudah ada figurnya. Yang pasti, harus bukan orang Cirebon, kemudian memiliki sisi entrepreneur dan memiliki background akademisi,” katanya.
Abraham pun menyoroti hasil penjaringan yang dilakukan internal PDI Perjuangan yang memunculkan 12 nama dari berbagai figur. Melihat para pendaftar, Abraham mengaku hasilnya sudah bisa dilihat.
“Kalau begitu suasananya, rekomendasi PDIP akhirnya bisa kita dipastikan akan diberikan kepada beliau (Imron-Ayu,red),” katanya.
Ia menyebut, akan berbeda ketika rekomendasi berubah. Artinya, kandidat bupatinya bukan Imron, melainkan Ayu.
“Nah kalau Ayu-Imron, mungkin berbeda. Cuma pertanyaannya, apakah Imronnya mau kalau diposisikan sebagai wakil?” tanya dia.
Abraham kembali menegaskan ketika berkaca pada figur yang belakangan muncul, ia pesimis akan perkembangan Cirebon di masa mendatang.
“Ngga ada yang menarik figurnya. Kalau tetap itu, yang akan diuntungkan dan diberikan rasa nyaman adalah ASN,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.