SUARA CIREBON – Museum Leiden Belanda dikabarkan akan segera mengembalikan Bendera Macan Ali asli yang berusia ratusan tahun dan ada sejak masa sultan pertama Keraton Kasepuhan Cirebon.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambertus Christiaan Grijns, mengungkapkan rencana Museum Leiden mengembalikan bendera Macan Ali yang asli saat berkunjung ke Keraton Kasepuhan Cirebon.
Grijns mengunjungi Keraton Kasepuhan Cirebon pada Selasa, 29 April 2024 bersama sejumlah staff Kedutaan Besar Belanda lainnya.
Bendera Macan Ali merupakan bendera simbol penting bagi Kerayon Kasepuhan atau Kesultanan Cirebon di masa-masa awal kerajaan itu berdiri.
Bendera Macan Ali ini juga pusaka atau simbol Kerajaan Cirebon Nagari. Daam sejarahnya, bendera ini pernah dibawa dalam medan perang di Sunda Kelapa atau Batavia (Jakarta sekarang).
Saat itu, pasukan Kesultanan Cirebon dipimpin Falatehan, menantu Sunan Gunung Jati, bersama pasukan Kesultanan Demak dan Banten, bahu-membahu mengusir Portugis yang hendak menguasai Sunda Kelapa.
Di Keraton Kasepuhan Cirebon, Grijns menemui Sultan Sepuh Aloeda II Rahardjo Djali di Keraton Kilen, istana dan tempat bertahta Sultan Aloeda II, di lingkungan komplek Keraton Kasepuhan Cirebon.
Keraton Kilen sendiri memiliki arsitektur lama dan dipertahankan keasliannya sebagai bangunan peninggalan Sultan Sepuh XI Tadjoel Arifin Djamaloeddin Aloeda Moehammad Samsoedin Radjanataningrat.
“Ini merupakan kunjungan kehormatan, saya pergunakan kesempatan ini untuk akses ke Museum Leiden di Belanda,” ujar Sultan Aloeda II.
Selama ini, banyak artefak dari Keraton Kasepuhan yang tersimpan di Museum Leiden Belanda setelah diangkut ke negara Kincir Angin tersebut di masa masa kolonial.
Setelah sekian ratus tahun, kini pemerintah Belanda berkeinginan untuk mengembalikan berbagai artefak ke negara asal, tapi melalui pemerintah pusat kita.
“Diantaranya bendera Laskar Macan Ali, Nanti diurus oleh KTLV, lembaga Belanda yang akan mengurus soal pengembalian artefak bersejarah milik Keraton Kasepuhan Cirebon,” ujarnya.
Sultan Aloeda II mengatakan, salah satu artefak yang memiliki nilai sejarah dan tersimpan di Museum Leiden Belanda adalah bendera Macan Ali.
Tak hanya bendera Macan Ali, sejumlah artefak lain dari Keraton Kasepuhan yang tersimpan di Museum Leiden tersebut juga tengah diupayakan untuk dikembalikan.
“Banyak sekali artefak bersejarah dari Keraton Kasepuhan yang tersimpan di Museum Leiden. Semuanya diupayakan untuk kembali ke sini,” tutur Sultan Aloeda II.
Proses pengembalian diakui cukup panjang. Melalui KTLV, Kemendikbud, kemudian ke pemerintah Kerajaan Belanda.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Grijns mengatakan, Belanda sangat antusias untuk mengembalikan artefak bersejarah milik Keratoin Kasepuhan Cirebon tersebut.
“Ada banyak informasi di Leiden.Kami mungkin bisa bantu untuk membuka pintu menuju ke sana (Museum Leiden),” kata Grijns.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.