SUARA CIREBON – Polresta Cirebon meringkus sejumlah komplotan pencuri besi tower atau vangnet milik Cirebon Power, pengelola PLTU Kanci Cirebon, yang digunakan untuk pengaman kabel listrik bertegangan tinggi.
Vangnet atau besi tower itu terpasang melintang di atas ruas jalan Tol Palimanan – Kanci (Tol Palikanci) di wilayah Kabupaten Cirebon.
Selain yang berada di Tol Palikanci, komplotan itu juga mencuri besi tower atau tiang vangnet yang dipasang untuk mengamankan kabel listrik bertegangan tinggi di atas jalur rel kereta api (double track) di wilayah tersebut.
Tiang vangnet itu merupakan aset milik PLTU Kanci atau Cirebon Power yang digunakan untuk pengamanan kabel penyaluran tegangan listrik untuk kebutuhan pasokan energi listrik Jawa dan Bali.
Cirebon Power mengklaim menderita kerugian besar. Mencapai Rp5 miliar akibat pencurian tiang vangnet di sejumlah lokasi di wilayah Kabupaten Cirebon.
“Kami menderita kerugian Rp5 miliar dari pencurian itu. Hal paling mengerikan, ialah resiko bahayanya. Karena kabel yang terpasang di atas tiang vangnet itu bertegangan tinggi,” tutur Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan, Jumat 3 Mei 2024.
Yuda Panjaitan mengungkapkan resiko sangat besar yang terjadi bila kasus pencurian ini tidak secepatnya terungkap. Puluhan bahkan ratusan nyawa dipertaruhkan karena bisa menimbulkan kecelakaan untuk kereta api (KA) yang melintas di double track paling sibuk di Pulau Jawa.
“Kebayang kalau kabel turun karena tiangnya dicuri, lalu ditabrak kereta api yang melintas. Ratusan nyara penumpang kereta jadi taruhan,” tutur Yuda Panjaitan.
Polresta Cirebon berhasil meringkus sejumlah komplotan pencuri besi tower atau tiang vangnet di beberapa lokasi di wilayah setempat.
Terungkap, para pencuri itu berasal dari komplotan yang berbeda, namun bermuara pada penjualan besi tower (vangnet) hasil pencurian ke tempat yang sama.
“Ini dari kelompok berbeda. Namun menjual besi tower hasil pencurian ke tempat yang sama. Ada penadahnya,” tutur Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni.
Ada empat pelaku, pimpinan komplotan pencuri besi tiang tower milik Cirebon Power yang diringkus. Mereka kelompok terpisah dan melakukan pencurian di lokasi berbeda-beda.
Kelompok M, mencuri tiang vangnet di wilayah Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. Modusnya membawa alat las blender lengkap untuk memotong tiang vangnet (tower) yang menjadi tempat kabel listrik bertegangan tinggi.
Kelompok lain, dipimpin RM dan YG. Mereka mencuri tiang vangnet di sejumlah lokasi. Diantaranya tower 3,4, 10 dan 11 di Kanci. Kemudian tower vangnet 11 dan 12 yang berlokasi di desa Buntet.
Komplotan tersebut, menjual besi potongan tiang vangnet ke penadah berinisial SL alias Gondrong. SL merupakan penadah yang menerima besi tower hasil pencurian dari kelompok berbeda.
“Muaranya, besi tower hasil curian dijual ke SL,” tutur Sumarni.
Dari hasil pemeriksaan, para pelaku pencurian itu, setelah ditelusuri menjual besi tower seharga Rp4000 per kg. Per tower memperoleh uang antara Rp4 juta sampai Rp5 juta.
“Setelah dibagi-bagi, tiap pencuri hanya memperoleh Rp550 ribu. Mereka tidak sadar akibat perbuatan mereka, resikonya bisa mengancam kecelakaan besar baik kereta api maupun lalu lintas di jalan tol,” tutur Sumarni.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.