SUARA CIREBON – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon mengelar pertunjukan seni wayang kulit di Kelurahan Gegunung, Kecamatan Sumber, Jumat, 3 Mei 2024 malam.
Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Sumarno mengatakan, pagelaran seni wayang kulit merupakan rangkaian perayaan Hari Jadi ke-542 Kabupaten Cirebon, sekaligus upaya melestarikan seni budaya lokal.
Sumarno menegaskan, Disbudpar selalu mendorong kegiatan yang memajukan seni dan budaya khususnya seni budaya lokal Kabupaten Cirebon.
“Seperti di Kelurahan Gegunung ini masyarakatnya sangat antusias. Ini membuktikan seni budaya salah satunya wayang kulit masih sangat diminati oleh masyarakat,” kata Sumarno.
Melalui pagelaran seni seperti pertunjukan wayang itu, pihaknya ingin mengenalkan pada generasi milenial kekayaan budaya lokal yang sngat beragam.
“Jangan sampai generasi melinial kita tahunya budaya luar saja,” ujarnya.
Menurut Sumarno, saat ini DPRD Kabupaten Cirebon sedang menggodok Peraturan Daerah (Perda) tentang Pemajuan Kebudayaan. Dirinya sangat berharap, Perda tentang Pemajuan Kebudayaan itu bisa segera disahkan.
“Kalau Perda (Pemajuan Kebudayaan, red) ini sudah disahkan, bisa jadikan dasar cantolan hukum kita untuk bergerak,” katanya.
Ia menyebut, belum adanya cantolan hukum menjadi hal yang berat untuk melindungi seniman dan budayawan yang beraktivitas seni di Kabupaten Cirebon.
“Dalam perda tersebut ada 10 poin di antaranya manuscript, seni, olahraga tradisional, makanan tradisional dan termasuk kebudayaan. Maka nanti Dewan Kesenian Cirebon (DKC) akan diubah menjadi Dewan Kebudayaan Kabupaten Cirebon (DKKC),” ujarnya.
Sumarno menegaskan, untuk memajukan seni dan kebudayaan harus ada dukungan dari seluruh pihak. Pasalnya Disbudpar tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari pemangku kebijakan lainnya.
“Saya berharap kesenian dan kebudayaan Kabupaten Cirebon bisa meningkat dan terus dilestarikan sehingga bisa dikenal sampai level internasional,” pungkasnya.
Di kesempatan yang sama, Camat Sumber Teguh Supriadi mengatakan, kegiatan pagelaran seni dan budaya rutin digelar setiap tahun. “Kegiatan seni dan budaya ini rutin kita gelar, anggarannya menggunakan anggaran PIK dan lokasinya berbeda-beda setiap tahunnya. Untuk pagelaran wayang kulit di Kelurahan Gegunung ini dalangnya kita ambil dari warga Kelurahan Kemantren. Jadi dari kita, oleh kita dan untuk kita. Semoga seni budaya tradisional bisa selalu eksis dan berkembang dengan baik,” kata Teguh.
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.