SUARA CIREBON – Budidaya Sorgum Bioguma yang dilakukan Pemerintah Desa Beber Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon, bersama masyarakat setempat telah memberikan hasil panen yang memuaskan.
Tanaman Sorgum Bioguma merupakan varietas unggul baru (VUB) yang dilepas Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitangtan).
Budidaya Sorgum Bioguma di desa tersebut berawal dari program ketahanan pangan yang gencar didorong oleh Pemkab Cirebon.
Kuwu Desa Beber Kabupaten Cirebon, Momon, mengatakan, mulanya ia bersama 10 petani mencoba memanfaatkan lahan yang tidak produktif untuk ditanami tanaman tersebut. Lahan tidak produktif tersebut merupakan tanah bengkok atau tanah kas Desa Beber.
Menurut Momon, mulanya ia mencoba memanfaatkan 2 hektare lahan tidak produktif untuk ditanami Sorgum Bioguma.
“Kami coba tanami dengan Sorgum Bioguma karena tanaman itu cocok di suhu yang panas. Awalnya kita coba-coba di lahan dua haktare,” kata Momon, Ahad, 5 Mei 2024.
Menurut Momon, pihaknya tidak menemukan kesulitan ketika menanam Sorgum tersebut. Pasalnya, selain tidak membutuhkan banyak air, penanaman Sorgum Bioguma cukup satu kali namun bisa dipanen selama tiga kali dalam setahun.
Setelah panen pertama, kata dia, hanya dibutuhkan waktu selama tiga bulan untuk bisa panen kedua. Begitupun untuk panen ketiga, dibutuhkan waktu yang sama.
“Karena sorgum terus tumbuh, setelah satu tahun baru ditanam ulang,” paparnya.
Momon menyampaikan, luas lahan dua hektar yang ditamani sorgum tersebut dapat menghasilkan gabah Sorgum Bioguma sebanyak 10 hingga 16 ton untuk sekali panen.
Gabah kering sorgum tersebut kemudian dijual ke PT Tambiaku Bekasi melalui Korporasi Sorgum Silihwangi Cirebon dengan harga Rp5000 per kilogram.
“Kalau pohon sorgumnya dijual ke CV PLUR Beber, itu untuk pembuatan pakan ternak sapi dan kambing,” terangnya.
Momon menyebut, Desa Beber menjadi satu-satunya desa yang berhasil mengembangkan tanaman Sorgum tersebut dan menjadi pilot project. Nantinya, lanjut Momon, tanaman Sorgum Bioguma akan disebarluaskan ke daerah lain di Kabupaten Cirebon.
“Jadi ini merupakan pilot projec tanaman Sorgum Bioguma, kita juga dibantu oleh Dinas Pertanian dalam pengembangannya,” paparnya.
Ketika tanaman Sorgum Bioguma sudah banyak berkembang, ia berharap ada pabrik pengolahannya sendiri di Kabupaten Cirebon. Karena dengan memiliki pabrik sendiri, penjualan lebih mudah dan harganya juga bisa lebih tinggi. Selain itu, manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Cirebon.
Sementara, Camat Beber Kabupaten Cirebon, Jois Putra mengapresiasi Kuwu Desa Beber yang telah mampu memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi produktif. Menurut Jois Putra, sebagian lahan di Desa Beber memang tidak produktif. Tapi di tangan Kuwu Momon, lahan tidak produktif itu dapat menghasilkan gabah Sorgum Bioguma.
“Lahan tersebut kini sudah bisa produktif lagi, ini bisa sangat bermanfaat sekali untuk ketahanan pangan,” kata Jois.
Ia pun meminta kepada para kuwu di Kecamatan Beber agar bisa memanfaatkan tanah tidak produktif menjadi produktif.
“Saya menghimbau semua mama kuwu di Kecamatan Beber agar bisa memanfaatkan lahan tidak produktif menjadi produktif seperti yang dilakukan oleh Desa Beber,” harapnya.
Untuk diketahui, Sorgum Bioguma merupakan bahan pangan yang termasuk dalam golongan tanaman gandum, jagung, padi, dan kedelai. Sorgum banyak ditanam di daerah bersuhu panas. Sorgum merupakan tanaman serealia potensial yang perlu dikembangkan untuk menunjang program ketahanan pangan dan agribisnis.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.