SUARA CIREBON – Tenaga Kerja Indoenesia (TKI) asal Kabupaten Cirebon jadi korban pengeroyokan dan pembunuhan di Korea Selatan.
Ade Irawan (31 tahun), TKI asal Desa Sindang Mekar, Kecamatan Dukuhpuntang tewas setelah ditikam para pengeroyoknya di daerah Dalseo-gu, Kota Daegu, Korea Selatan.
Pengeroyokan yang berakhir dengan pembunuhan terhadap Ade Irawan terjadi pada 28 April 2024 baru lalu.
Jenazah Ade Irawan baru sampai di rumahnya di Sindang Mekar pada Sabtu malam 4 Mei 2024. Setelah disemayamkan, keseokan harinya Ahad 5 Mei 2024 dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di desanya.
Informasi yang diperoleh, Ade Irawan menjadi korban pengeroyokan oleh sesama TKI di Kota Daegu.
Korban bersama temannya, bernama Sigit. Tiba-tiba diserang oleh TKI daerah lain yang berjumlah lima orang.
Para pengeroyok membawa senjata tajam. Ade Irawan menjadi korban penusukan, termasuk rekannya Sigit.
Dalam insiden itu, Ade Irawan dan Sigit sama-sama terluka parah. Namun Ade Irawan meningal dunia dengan luka tusuk di bagian perut dan dada.
“Rekanya, bernama Sigit berada dalam kondisi kritis. Masih dirawat di rumah sakit,” tutur Nur Hasanah (42 tahun), kakak korban Ade Irawan.
Isiden pengroyokan dan pembunuhan itu tengah ditangani kepolisian di Kota Daegu. Seorang pelaku, bernama Paijo sudah ditangkap. Namun empat lainnya kabur dan masih dalam pengejaran.
“Ifo terakhir, pelaku yang bernama Paijo sudah ditangkap. Empat lainnya masih dalam pencarian,” tutur Nur Hasanah.
Nur Hasanah menceritakan, adiknya,m Ade Irawan merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.
Ia pergi menjadi TKI di Korea Selatan pada tahun 2015. Sudah sembilan tahun tidak pulang.
“Yang menyedihkan, Ade sudah janji mo pulang. Ia mau mengawinkan adiknya. Tapi ternyata malah meninggal disana,” tutur Nur Hasanah sambil menangis tak tahan menaha kesedihan yang dialaminya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.