SUARA CIREBON – Penemuan mayat perempuan mengapung di suangi irigasi Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon menemui titik terang.
Mayat perempuan ditemukan tanpa identitas yang tersangkut di bawah jembatan bambu sungai irigasi Blok 3 Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon pada Ahad, 5 Mei 2024 sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Kini, identitas mayat tersebut mulai terungka. Diduga kuat, mayat tersebut bernama Indah Fitriani berusia 22 tahun, warga Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.
Terkuaknya identitas korban tersebut disampaikan oleh bibi korban, Siti Sholihah (33 tahun) didampingi Ibu korban, Bariah (53 tahun) warga Desa Panguragan Wetan, Kecamatan Panguragan, Rabu, 8 Mei 2024.
Sholihah meyakini, mayat mengapung di bawah jembatan bambu Desa Tegalgubug Lor yang ia lihat dalam video viral di media sosial (medsos) adalah keponakannya yang bernama Indah Fitriani.
Ia mengatakan, ciri-ciri yang diinformasikan dalam video itu telah meyakinkan dirinya bahwa korban adalah keponakannya.
“Dalam video itu kan ditulis bahwa mayat itu pakai cincin di jari tengah dengan pakaian yang sering digunakan korban,” ujar Sholihah.
Menurut Sholihah, terakhir kali dirinya berkomunikasi adalah saat menanyakan kabar keponakannya tersebut pada Kamis, 2 Mei 2024. Namun, saat itu ia mengaku tidak bisa membalas karena kehabisan kuota.
Karena merasa bersalah tidak dapat membalas pesan dari korban, kemudian ia menghubungi kembali korban pada tanggal 4 Mei 2024. Sayangnya, nomor korban sudah tidak dapat dihubungi lagi alias tidak aktif. Ia mengatakan, dengan kondisi tersebut ia merasa ada ketidakwajaran, karena hal itu diluar kebiasaan korban.
“Biasanya handphone dia selalu aktif, tapi ketika tanggal 4 Mei itu tidak aktif. Bahkan dari sore sampai malam hari saya kontak itu tidak aktif terus. Sehingga jadi muncul kecurigaan,” kata Sholihah.
Ia menjelaskan, korban merupakan salah karyawan di salah satu pabrik yang berlokasi di Kabupaten Majalengka. Korban sudah satu tahun bekerja sambil kuliah karena mendapat beasiswa dari Pemerintah.
“Dia (korban, red) tinggal tempat kos di Majalengka,” paparnya.
Karena tidak kunjung menerima kabar dari korban sejak tanggal 4 Mei 2024, akhirnya ia memutuskan untuk mencari langsung ke rumah kos yang disewa korban di Majalengka.
“Saya kesana (tempat kos korban, red) juga tidak ada,” tukasnya.
Terdorong rasa penasaran karena mengenali rambut korban dama video viral, Sholihah pun kemudian menyambangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.
Namun, petugas kamar mayat rumah sakit tersebut menyampaikan bahwa mayat sudah dibawa ke rumah sakit Bhayangkara, Losarang, Indramayu.
“Akhirnya saya kesana (Losarang, red), pas disana saat di Polsek, saya lihat gambar (korban, red), ada tanda lahir, tahi lalatnya sama. Berarti itu benar ponakan saya,” kata Sholihah.
Setelah mengenali korban adalah keponakannya, ia dan pihak keluarga korban lainnya membawa jasad tersebut untuk dikebumikan di TPU Desa Panguragan Wetan.
Dari foto yang ia lihat, ada lebam di kepala korban, ada bekas bacokan di belakang kepala, kondisi leher terikat, kemudian lidah menjulur, dan tangan terikat ke belakang.
“Kami minta pelaku dihukum berat, dihukum mati. Kalau mengambil barang silahkan, tapi jangan bunuh Indah. Saya ucapkan terima kasih untuk kepolisian, kami harap pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegasnya.
Sementara Kuwu Panguragan Wetan, Ali Zainal Abidin, mengatakan, sejak kasus tersebut viral, pihaknya melalui salah satu Satgas desa setempat mengecek keberadaan warganya. Dari informasi yang ia terima, memang ada kecocokan antara benda-benda yang menempel pada korban.
“Mulanya karena ada salah satu anggota keluarga yang melapor ke kami, bahwa ada kecocokan terutama cincin yang terdapat di jari jenazah itu sama dengan warga yang dilaporkan pihak keluarga. Karena korban pernah memposting sesuatu di medsos menggunakan cincin itu,” kata Ali Zainal Abidin.
Dengan ciri-ciri yang diyakini pihak keluarganya tersebut, pihaknya juga meyakini bahwa mayat yang viral ditemukan di bawah jembatan sungai irigasi Desa Tegalgubug Lor adalah warganya.
“Ya, betul itu warga kami,” ujar Ali.
Meskipun diakui Kuwu, dari informasi yang ia lihat di medsos dengan fakta sebenarnya, ada perbedaan umur.
“Kalau di medsos itu usianya disebut 30 tahun, tapi umur sebenarnya masih 22 tahun,” paparnya.
Ia mengatakan, kasus tersebut telah dilaporkan pihaknya bersama pihak keluarga ke Polsek Arjawinangun.
“Harapan kami semoga kasus ini cepat terungkap siapa pelakunya, dan cepat tertangkap,” kata Kuwu.
Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo mengatakan, kasus tersebut kini masih dalam penyelidikan. Polisi masih bergerak untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kita masih melakukan penyelidikan. Mohon doanya mudah-mudahan cepat terungkap,” kata Hario.
Sebelumnya, warga Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun dibuat geger dengan temuan mayat perempuan muda mengapung di sungai irigasi desa setempat.
Mayat perempuan muda dalam kondisi telanjang tersebut tersangkut di jembatan bambu sungai tersebut yang berada di Blok 3 Desa Tegalgubug Lor.
Informasi terhimpun, saat ditemukan kondisi tangan mayat terikat ke bagian belakang. Diduga, mayat perempuan nahas tersebut menjadi korban pembunuhan.
Ketua RT setempat, Firman, mengatakan, sosok mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh anak-anak yang sedang bermain di sungai Irigasi Blok tiga Desa Tegalgubug Lor, pada Ahad, 5 Mei 2024 sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Waktu itu, anak-anak yang sedang bermain mengorek karung yang mengapung di sungai tersebut. Menurut Firman, karung tersebut kemudian lepas sehingga terlihatlah sosok perempuan telanjang berambut panjang mengapung.
“Anak-anak menyangka itu patung, karena awalnya di dalam karung. Tapi setelah karungnya lepas, baru diketahui itu mayat,” kata Firman.
Ia mengatakan, sosok mayat tersebut terlihat hanya mengenakan BH warna Pink dengan kondisi tangan diikat ke belakang.
Di bagian matanya, ada bekas lebam dan ada tali di leher diduga bekas jeratan. Karena, saat itu kondisi lidah mayat menjulur ke depan. Warga yang melihat ciri-ciri tersebut menduga, mayat yang mengapung di sungai adalah korban pembunuhan.
“Diduga mayat tersebut korban pembunuhan. Bisa jadi itu korban pemerkosaan. Kayaknya belum lama karena mayat belum bau,” paparnya.
Hingga menjelang magrib, tidak ada warga yang mengevakuasi mayat tersebut. Satu jam kemudian, anggota Polsek Arjawinangun tiba di lokasi dan langsung mengevakuasi mayat tersebut.
“Pas magrib, mayat dievakuasi oleh anggota Polsek Arjawinangun ke RSUD Arjawinangun,” terangnya.
Kemudian pada malam harinya, kata dia, Unit Identifikasi Polresta Cirebon tiba di lokasi dan meminta keterangan warga setempat. Di lokasi tersebut, petugas juga mencari karung yang membungkus korban.
Ciri-ciri sosok mayat tersebut, berjenis kelamin dan perempuan berusia sekitar 30 tahun, warna kulit sawo matang, rambut hitam panjang, mengenakan BH warna Pink, dan memakai cincin emas di jari tengah tangan kiri. “Sampai sekarang belum diketahui identitasnya,” kata Firman, Senin, 6 Mei 2024.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.