SUARA CIREBON – Terungkap, bahwa polisi datang ke rumah Pegi Setiawan bukan baru kali ini aja pada Rabu, 22 Mei 2024 lalu.
Namun tahun 2016, yaitu setelah peristiwa penemuan mayat Vina dan Eky di fly over Kepompongan, Talun, Cirebon pada Agustus 2016 juga pernah datang.
Saat tahun 2016, polisi juga sempat menggeledah rumah Pegi di Blok Simaja, Desa Kepompongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Polisi mencari-cari Pegi. Namun saat itu hanya bertemu keluarganya. Sebab Pegi sedang kerja di Bandung.
Karena tidak bertemu Pegi, akhirnya polisi hanya membawa dua unit sepeda motor, satu milik Pegi satunya milik adik dari Kartini, ibu kandung Pegi.
“Pernah datang di tahun 2016, jadi bukan baru kemarin. Saat itu tidak ketemu karena Pegi sedang kerja di Bandung,” tutur Sugianti Iriani, Kamis malam 23 Mei 2024 di acara talkshow sebuah televisi.
Diceritakan, sejak itu, polisi sudah tidak pernah lagi datang. Sugianto Iriani menjelaskan, keluarga saat itu membantah keterlibatan Pegi.
“Ya dibantah. Sebab Pegi itu sedang berada di Bandung. Kerja. Bahkan sudah tiga bulanan kerja di Bandung sebagai kuli bangunan ikut ayahnya,” tutur Sugianti Iriani.
Dijelaskan, sejak kedatangan di tahun 2016, polisi tidak pernah lagi datang. Keluarga Pegi saatitu sempat ketakutan. Sampai tidak berani mengambil sepeda motor yang dibawa petugas polisi.
“Saat itu, ya sudah berhenti begitu saja. Karena polisi tidak pernah datang, ya sudah dianggap itu masalah selesai. Jadi kasus ini sempat digantung,” tutur Sugianti Iriani.
Belakangan kemudian muncul film “Vina, Sebelum 7 Hari”. Kasus yang lalu disebut serbagai pembunuhan Vina dan Eky muncul lagi.
“Baru setelah muncul film, muncul lagi ada DPO (Daftar Pencarian Orang). Ada nama Pegi. Padahal dulu ramainya itu Egi, bukan Pegi. Nama mirip tapi berbeda. Sampai keluarga mengira mungkin polisi sudah menangkap Egi sehingga tidak pernah datang lagi ke rumah Pegi,” tutur Sugianti Iriani.
Sampai akhirnya ada berita penangkapan buron bernama Pegi. Sugianti Iriani kaget setelah yang ditangkap ternyata Pegi, anak pembantu rumah tangganya.
“Saya kaget setelah yang ditangkap di Bandung itu ternyata Pegi yang 8 tahun lalu sempat dicari polisi. Karena itu, saya tergerak ke Polda Jabar untuk menemui Pegi,” tutur Sugianto Iriani.
Di Polda Jabar, ia sempat disuruh nungu selama beberapa jam dari pagi sampai sore hari. Baru bertemu Pegi petang, saat itu alasan polisi sedang menjalani pemeriksaan.
“Saya kecewa. Saya disuruh nunggu. Padahal saya akan mendampingi Pegi. Sesuai hukum acara, berhak didampingi pengacara,” tutur Sugianti Iriani.
Sugianti Iriano menceritakan saat pertama bertemu Pegi. Saat itu, Pegi membantah semua yang dituduhkan polisi kepadanya.
“Pegi tidak kenal korban Vina maupun korban Eky. Ia membantah. Bahkan yang membuat saya sedih, ia sampai bicarakalau saya harus mati, ia rela mati sahid sebagai tumbal untuk menutupi kematian anak orang berpangkat,” tutur Sugianti Iriani.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.