SUARA CIREBON – Rentetan peristiwa kecelakaan bus pariwisata yang membawa siswa melaksanakan study tour rupanya ditanggapi serius sejumlah sekolah, salah satunya SMK Negeri 1 Mundu, Kabupaten Cirebon.
Sehari setelah kejadian yang menimpa rombongan sekolah yang berasal dari Depok tersebut, beberapa sekolah yang sudah merencanakan keberangkatan tetap memberangkatkan peserta didiknya ke tempat yang cukup jauh.
Padahal, Disdik Jabar maupun kota dan kabupaten sudah menginstruksikan agar berwisata hanya cakupan lokal tidak harus jauh keluar kota, bahkan, ke luar pulau.
Tidak demikian dengan SMKN 1 Mundu, peserta didik yang sudah di pertengahan memasuki pintu tol Palimanan ditarik kembali pulang ke sekolah, padahal, akan berangkat kunjungan industri.
Kepala SMKN 1 Mundu, Ikhwanudin, menyampaikan, peristiwa kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan siswa SMK dari wilayah Depok hingga menelan korban jiwa, tentunya membuat dinas pendidikan mengeluarkan surat edaran imbauan tidak melaksanakan study tour.
Disebutkannya, berbeda dengan kebijakan yang dilayangkan pihak SMKN 1 Mundu, sehari setelah kejadian, dirinya mendapat laporan siswa siswinya akan mengikuti kunjungan industri, bahkan, sudah berangkat.
“Saya dapat laporan keberangkatan rombongan siswa SMKN 1 Mundu untuk kunjungan industri, bahkan, sudah sampai di tol Palimanan, kami langsung menginstruksikan pembina untuk kembali ke sekolah,” ungkapannya.
Menurutnya, kegiatan kunjungan industri yang masuk dalam kurikulum SMK, ini berbeda dengan kegiatan study tour.
Lanjutnya, kunjungan industri bagi siswa sangat dibutuhkan, karena nantinya mereka bisa mengenal lingkungan industri, sehingga mereka bisa menguasai bidang yang diajarkan di sekolah, dan tentunya menjadi sebuah pengalaman yang berharga.
“Kunjungan industri ini pun, kami relakan dibatalkan demi keselamatan siswanya, bahkan, saat digelar pertemuan dengan orang tua siswa, uang kunjungan industri yang sudah dibayarkan pun tidak dipermasalahkan dan mereka justru berterimakasih pada sekolah karena langsung mengeluarkan kebijakan larangan pemberangkatan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.