SUARA CIREBON – Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas 2 Jawa Barat akan memasang ratusan lampu jalan atau yang sering disebut penerangan jalan umum (PJU) di ruas jalan arteri pantura sepanjang Arjawinangun sampai Palimanan.
Kepala BPTD Kelas 2 Jawa Barat, Muhamad Fahmi mengatakan, ratusan PJU yang mati akibat rusak atau hilang di sepanjang ruas jalan Arjawinangun-Palimanan tersebut, akan diganti baru.
Terkait rencana tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polresta Cirebon dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon. Koordinasi yang dilakukan terkait perihal keamanan dan kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
“Kita koordinasi untuk mengetahui titik mana saja yang akan kita lakukan penanganan. Salah satu upaya kita adalah memasang perlengkapan jalan,” kata Muhamad Fahmi, Kamis, 30 Mei 2024.
Menurut Fahmi, saat ini PJU menjadi kebutuhan masyarakat dalam mengantisipasi tindak kriminalitas dan kecelakaan lalu lintas di jalan.
Selain pemasangan PJU di ruas jalan nasional, sesuai tupoksi dari Kemenhub, pihaknya juga bakal memenuhi perlengkapan jalan, di antaranya paku jalan dan fasilitas jalan lainnya.
“Untuk pemasangan tahap pertama kami menyiapkan 180 titik PJU,” katanya.
Pihaknya bakal segera melalukan survei dengan dengan pihak Polresta dan Dishub Kabupaten Cirebon, terkait titik yang masuk dalam skala prioritas pemasangan PJU.
“Kita akan survei bersama. Nantinya ada 180 titik penerangan yang kita pasang. Baik itu pemasangan baru maupun pemeliharaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, PJU yang akan dipasang tidak lagi menggunakan teknologi konvensional yakni listrik PLN, melainkan akan menggunakan sistem solar panel. Dengan demikian, nantinya Pemda sudah tidak lagi harus membayar tagihan karena sudah memakai sistem solar (baterai).
PJU sistem solar yang bakal dipasang tersebut bahkan mempunyai garansi selama empat tahun. Jika dalam empat tahun nanti ada lampu yang mati, maka pihak vendor wajib menggantinya.
“Ini sesuai dengan peraturan Dirjen. Jadi, dalam empat tahun itu, tidak boleh ada lampu yang mati, kalau ada yang mati maka pihak vendor wajib mengganti,” paparnya.
Sistem solar yang diterapkan sejak 2023 itu merupakan upaya Kemenhub dalam transformasi digital. Sehingga, ia berharap problem kehilangan dan lampu PJU mati dapat direduksi.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub RI yang sudah menindaklanjuti permohonan yang diajukan pihaknya saat operasi Ketupat Lodaya lalu.
“Dalam inspeksi beliau kemarin, kita sampaikan permohonan. Karena di pantura dari Susukan, Arjawinangun dan lainnya ada beberapa titik yang sangat perlu penerangan jalan,” kata Sumarni.
Pasalnya, lanjut Sumarni, selain rawan tindak kriminalitas, banyaknya PJU di jalur pantura yang rusak atau mati juga dapat menyebabkan jalan menjadi rawan kecelakaan lalu lintas.
“Alhamdulillah (usulannya, red) langsung ditindaklanjuti,” kata Sumarni.
Pihaknya berharap, dengan adanya pemasangan PJU baru nanti, dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas dan kriminalitas yang terjadi di jalan pantura Kabupaten Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.