SUARA CIREBON – Sekertaris Jendral XTC Cirebon mengungkapkan jam-jam terakhir sebelum peristiwa kematian Vina dan Eki.
Reino, Sekjen XTC Cirebon, mengungkapkan kalau anggotanya sempat kontak-kontakan dengan Eki sebelum ada kabar kematian Vina dan Eki.
“Ada anggota kami sempat kontak Eki malam itu,” tutur Reino.
Reino mengungkapkan fakta di internal organisasinya, XTC, pada malam sebelum muncul peristiwa kematian Vina dan Eki.
“Malam itu kita akan ada rapat internal organisasi. Rencananya mau ke Cipaniis (Kuningan),” tutur Reino.
Reino mengungkapkan fakta jam-jam sebelum kematian Vina dan Eki pada Kanal Youtube, Diskursus Net seperti dikutip Selasa 4 Juni 2024.
Kepada host Diskursus Net, Bang Eks Napi dan ahli Psiko Forensik, Reza Indragiri, Reino sempat membenarkan kalau Muhammad Rizky Rudiana alias Eki merupakan anggotanya.
“Eki anggota XTC 04 Sumber,” tutur Reino.
Mengenai penyebab peristiwa tersebut, Reino pada walnya tidak mnegatahui apakah itu pembunuhan atau kecelakaan.
“Saat itu saya konfirmasi ke XTC 04 Sumber. Mereka malam itu hendak rapat internal. umpul-kumpul biasa organisasi. Rencana dari Sumber ke Cipaniis,” tutur Reino.
Diceritakan, malam itu (Sabtu malam 27 Agustus 2016), Eki meminta ikut ke Cipaniis. Dari keterangannya, Eki posisinya di Kota Cirebon bersama Vina, kekasihnya.
“Waktu itu sekitar jam 8 malam lebih. Eki belum datang. Padahal lainnya sudah kumpul menunggu, sekitar 30 sampai 50 orang,” tutur Reino.
Salah satu anggota, sempat kontak Eki dan menanyakan posisinya, karena teman-teman lainnya sudah menunggu.
“Malam itu, Eki masih sempat menjawabb. Terakhir, Eki menjawab baru sampai GSP. Itu daerah di kawasan Majasem (Kota Cirebon),” tutur Reino.
Melihat jawaban Eki, teman-teman XTC masih berusaha menunggu di sebuah tempat nongkrong di Sumber.
“Namun sudah menunggu lama, yang ditunggu, Eki tidak juga datang. Waktu itu teman-teman yang menunggu sudah bingung karena nunggu lama,” tutur Reino.
Namun tak berapa lama kemudian, ada kabar dari keluarga anggota XTC yang menginformasikan ada anak XTC tergelatak di jembatan layang (fly over) Kepompongan.
Anak-anak XTC yang sedang menunggu Eki dan hendak rapat di Cipaniis, akhirnya membatalkan dan berusaha ke jembatan layang untuk mengetahui siapa anak XTC yang kecelakaan.
“Malam itu, anak-anak XTC sempat datang. Namun situasinya sudah ramai. Korban sudah dibawa ambulans,” tutur Reino.
Untuk memastikan siapa anak XTC yang kecelakaan, anak-anak XTC pun ikut membuntuti ambulans yang menuju RSUD Gunung Jati.
“Benar yang dilarikan ke RS itu Eki. Waktu itu informasinya kecelakaan. Hanya memang terlihat mukanya lebam dan bahunya cukup parah,” tutur Reino.
Reino menceritakan diantara anak-anak XTC malam itu bingung. Antara kecelakaan atau ada penyerangan dari kelompok lain.
“Namun akhirnya, kita sepakat menyerahkan penanganannya ke kepolisian. Saat itu Polsek Talun menyebutnya sebagai kecelakaan,” tutur Reino.
Karena menyerahkan ke kepolisian, anak-anak XTC hanya sibuk mengungkapkan duka cita. Bahkan sempat menemui ibu almarhum Eki untuk mengucapkan duka cita.
“Waktu itu, kami menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian,” tutur Reino.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.