SUARA CIREBON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon menerjunkan enam armada truk untuk mengangkut tumpukan sampah lokasi tumpukan sampah di Sungai Singaraja, Blok Kliwon Dusun 03, Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis, 6 Juni 2024.
Kabid Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, Agus Muklis mengatakan, pihaknya menindaklanjuti perintah Pj Bupati Cirebon atas inisiasi pengangkutan sampah di Sungai Singaraja yang diusulkan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon.
Menurut Agus, sampah-sampah itu nanti akan dibawa ke tempat pemrosesan akhir (TPA) Kubangdeleg, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon.
“Kami dari Pemkab mensupport apa yang menjadi inisiasi Bapak Dandim terkait pengangkatan sampah dari Sungai Singaraja ini hingga ke TPA Kubangdeleg,” kata Agus Muklis, di sela pengangkutan sampah.
Dengan banyaknya sampah yang ada di Sungai Singaraja saat ini, dirinya tidak dapat memastikan berapa lama pengangkutan sampah itu bisa rampung.
“Lebih cepat lebih baik, kalau hari ini tidak selesai akan kita teruskan besok,” ungkapnya
Terkait wacana pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) yang akan menerapkan trash trap river (penangkap sampah sungai) di beberapa sungai agar memudahkan saat pengangkatan sampah, pihaknya sangat mendukung.
Agus menuturkan, pada prinsipnya BBWS memiliki grand desain bagaimana penanganan sampah di aliran sungai serta penanganan banjir.
“Untuk penangan sampah di aliran sungai, kita berkoordinasi dengan BBWS maupun pihak PUTR, terkait pengadaan alat beratnya, tapi kita juga tidak monoton alat berat dari mereka, seperti penangan di Jagapura kita kerahkan alat berat maupun armadanya,” jelasnya.
Menurutnya, meski saat ini DLH menerjunkan sejumlah armadanya, namun tidak mempengaruhi rutinitas yang biasa dilakukan dalam penyisiran sampah sampah liar baik di wilayah timur maupun di wilayah lainnya.
“Rutinitas penyisihan sampah liar tetap berjalan seperti biasa, terlebih dengan beroperasinya dua TPA,” katanya.
Berkaitan dengan penangan sampah sampah liar di luar yang ada di aliran sungai, Agus menyebut, hampir semuanya sudah ditangani, karena DLH memiliki tim penyisiran sampah liar setiap harinya.
Lanjutnya, setiap lokasi sampah liar minimal setiap dua hari sekali diangkut, namun terkadang selesai diangkut tidak berselang lama sampah liar itu sudah ada lagi di lokasi tersebut.
“Di saat kita rutin sisir keberadaan sampah liar sementara kesadaran masyarakat belum bisa mengubah kebiasaannya, penangan sampah liar akan sulit dituntaskan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.