SUARA CIREBON – Cakupan pelanggan air bersih yang mampu dilayani Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Jati Kabupaten Cirebon, masih rendah.
Hal itu lantaran jumlah sumber air baku PDAM Kabupaten Cirebon minim, karena hanya mengandalkan mata air dari Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan.
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Jati Kabupaten Cirebon, Suharyadi mengatakan, keberadaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatigede, diharapkan menjadi solusi PDAM Kabupaten Cirebon untuk menambah jumlah sumber air baku baru.
Sayangnya, tarif yang ditetapkan oleh SPAM Regional Jatigede masih terlalu tinggi.
Menurut Suharyadi, meski pihaknya memang sangat membutuhkan air dari Jatigede, namun sampai saat ini belum ada kesepakatan tarif.
Ia mengatakan, tarif yang ditawarkan oleh SPAM Regional Jatigede sebesar Rp4.390 per meter kubik. Namun, angka tersebut tidak sesuai dengan kajian kemampuan PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon yang hanya mampu Rp3.500 per meter kubik.
“Kemampuan kami hanya Rp3.500 per meter kubik. Tetapi kami akan coba hitung ulang dengan skema penambahan jumlah pelanggan,” ujar Suharyadi, Kamis, 6 Juni 2024.
Menurut Suharyadi, hitung ulang dan survei jumlah pelanggan tersebut sama dengan arahan yang disampaikan Pj Bupati Cirebon Wahyu Mijaya.
Suharyadi menyebut, survei dilakukan di kecamatan dengan jumlah pelanggan terbanyak seperti Kecamatan Susukan, Arjawinangun, Gegesik, Kaliwedi, dan Kecamatan Panguragan.
Menurutnya, saat ini, PDAM Tirta Jati memiliki sekitar 42.000 pelanggan. Ia menargetkan di tahun 2024 ini bisa menambah sambungan baru sebanyak 1.704.
“Mudah-mudahan SPAM Regional Jatigede ini bisa terlaksana atau terwujud di Kabupaten Cirebon,” terangnya.
Pada 2027 nanti, lanjut Suharyadi, Perumda Tirta Jati akan memasang pipa distribusi dari Waduk Jatigede ke Kabupaten Cirebon. Pihak Perumda Tirta Jati juga mengajak investor untuk sama-sama membangun sarana penyedia air baku tersebut.
Proyek SPAM Jatigede yang akan melayani kawasan Regional Cirebon Raya ini merupakan bagian dari rencana induk sistem penyediaan air minum (RISPAM) Jawa Barat. Total kapasitas dari proyek ini sebesar 3.500 liter per detik.
Namun dalam tahap pertama dibangun dengan kapasitas 1.500 liter per detik untuk melayani 1200 sambungan rumah tangga di lima kabupaten/kota.
SPAM ini juga akan menopang kawasan Sumedang dan Cirebon Raya yang masuk ke dalam pengembangan Metropolitan Rebana. Salah satu investor yang tertarik memakai skema KPBU dalam proyek tersebut adalah Infrastructure Asia Singapura.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Jati di Kabupaten Cirebon sebanyak 48.651. Panguragan menjadi daerah dengan jumlah pelanggan terbanyak mencapai 6.556.
Dalam catatan tersebut, wilayah Kabupaten Cirebon yang tidak mendapatkan pelayanan air bersih ada di Pasaleman, Karangsembung, Karangwareng, Susukan Lebak, Sedong, Astanajapura, Mundu, Weru, dan Susukan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.