SUARA CIREBON – Membuang puntung rokok sembarangan memang benar-benar bisa berakibat fatal. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon pun kerap mengingatkan masyarakat akan bahaya dari membuang puntung rokok sembarangan.
Terlebih jika puntung rokok dibuang di lahan kering, tempat pembakaran sampah, dan tempat lainnya yang mudah terbakar di tengah kondisi cuaca yang kini memasuki bulan kemarau seperti sekarang.
Kebakaran akibat seseorang membuang puntung rokok sembarangan itu, kini kembali terjadi. Sebuah rumah tinggal milik warga Jl Pejagalan, Desa Jungjang RT 003, RW 007, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Muhammad Muhaimin terbakar di bagian atapnya hingga menghanguskan plafon dan kayu pengikat plafon.
Kabid Pemadam, Penyelamatan dan Sarpras Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Eno Sujana menyebutkan, peristiwa kebakaran rumah tinggal tersebut terjadi pada Sabtu, 22 Juni 2024 sekira pukul 11.45 WIB.
Menurut Eno, api diketahui membakar tumpukan kayu yang diduga berasal dari pembakaran sampah. Tumpukan sampah di tempat tersebut diduga berasal dari puntung rokok yang masih menyala hingga membakar sampah dan menjalar ke tumpukan kayu di dekat rumah.
“Diduga pembakaran sampah merembet ke tumpukan kayu kemudian api merembet naik ke atap rumah. Diduga berasal dari warga yang membuang puntung rokok sembarangan,” ujar Eno.
Kemudian, api berhasil dipadamkan sekitar 35 menit. Material yang terbakar berupa tumpukan kayu bekas bangunan, kayu plafon dan plafon GRC. “Tidak ada korban jiwa, perkiraan kerugian Rp 5 juta,” paparnya.
Di hari yang sama dan hanya berselang sekira 1,5 jam, kebakaran rumah kembali terjadi. Kali ini rumah tinggal yang terbakar adalah milik Kadira warga Blok 4 Gandok, RT 02, RW 04, Desa Girinata,
Kecamatan Dukupuntang.
Eno Sujana menyampaikan, sebelum petugas Damkar datang, masyarakat setempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.
Setelah petugas Damkar tiba di lokasi, api sudah membesar dan menghanguskan seluruh bangunan rumah. Untuk menghindari api menjalar dan untuk menambah pasokan air, pihaknya menerjunkan satu armada tambahan dari Pos Jaga Palimanan.
Menurut keterangan warga sekitar dan pemilik rumah, kata Eno, api diketahui berawal dari ruang dapur yang menjalar ke ruang tengah dan mengenai bahan-bahan yang mudah terbakar hingga menghanguskan seluruh bangunan.
Ia menjelaskan, peristiwa kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik atau arus pendek.
“Tidak ada korban jiwa, tapi menurut pemilik rumah, total kerugian ditaksir Rp 50.000.000. Material yang terbakar, rumah tinggal beserta seisi rumah. Alhamdulillah api berhasil dipadamkan sekitar 45 menit meskipun ada kendala karena jalan menuju lokasi sangat sempit dan padat penduduk,” terangnya.***