SUARA CIREBON – Penyerapan APBD 2024 Kabupaten Cirebon per Rabu, 26 Juni 2024 baru mencapai 31,82 persen atau Rp 1,49 triliun.
Untuk itu, Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Cirebon mendorong Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk mengoptimalkan realisasi APBD tahun 2024 ini.
Sekretaris BKAD Kabupaten Cirebon, Yuyun Wahyu Wardhana menyampaikan, hingga Juni 2024 ini serapan anggaran SKPD rerata berada di angka 31 persen.
Jika rerata serapan anggarannya 31 persen, kata dia, berarti ada sejumlah SKPD yang serapannya di atas dan di bawah 31 persen.
Dalam catatan BKAD, ada 9 SKPD yang penyerapan anggarannya di atas 41 persen. Sembilan SKPD yang serapan anggarannya sudah di atas 41 persen yakni BKPSDM dengan 49, 92 persen, Inspektorat 48,05 persen, BPBD 47,50 persen, Disdamkarnat 40,29 persen, Dishub 45,85 persen, Bapenda, 44,34 persen, BKAD 42,16 persen, Kominfo 41,92 persen, dan Bappelitbangda 41,90 persen.
Sedangkan SKPD yang serapan anggarannya di bawah 31 persen, yakni DPKPP 11,86 persen, Kesbangpol 12,25 persen, DPUTR 13,81 persen, Disperdagin 16,68 persen, Dinkes 21,59 persen, dan Disnaker 28,35 persen.
Menurut Yuyun, di pertengahan tahun ini idealnya serapan anggaran sudah di angka 50 persen. Namun ia menjelaskan, serapan anggaran sejumlah SKPD yang masih di bawah 50 persen tersebut, terjadi karena belanja-belanja besar masih belum realisasi.
“Tapi yang lebih tahu persis kan dinasnya,” kata Yuyun.
Ia memperkirakan, serapan yang masih rendah seperti di DPUTR, terjadi karena dari Rp 307 miliar yang lebih banyak ke pekerjaan infrastruktur, saat ini masih dalam tahap lelang dan juga baru tahap pelaksanaan pekerjaan.
“Nah dibayarnya kan nanti di masa pelaksanaan pekerjaan satu sampai tiga bulan. Jadi mungkin dua atau tiga bulan ke depan penyerapan PUTR,” kata Yuyun.
Begitu juga dengan SKPD lainnya, seperti Kesbangpol, serapan anggarannya diperkirakan baru akan terjadi pada beberapa bulan ke depan. Sebagai SKPD yang menampung dana hibah pihak kepolisian, TNI, hingga Pilkada, saat ini Kesbangpol belum merealisasikan dana tersebut.
Kendati demikian, jika dilihat dari sisi ketersediaan uang sebanyak Rp1,575 triliun dengan realisasi sebesar 1,49 triliun, sebenarnya masih on the track.
“Masih on the track lah kalau dari sisi uang. Karena kita juga mengatur pencairannya,” paparnya.
Yuyun menjelaskan, pencairan anggaran paling banyak akan terjadi pada tri wulan ketiga yakni Juli, Agustus, September. Karena pada tri wulan ketiga itu, pihaknya akan menyisakan anggaran hanya sebesar 10 persen.
Ia berharap, 90 persen anggaran sudah terserap oleh SKPD pada Agustus nanti. “Kinerja kelihatan bagus atau tidaknya itu di tri wulan ketiga. Ya, di Juli-Agustus-September kelihatan kinerja tuh,” paparnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.