SUARA CIREBON – Penolakan warga Kota Cirebon dengan kenaikan PBB P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan) terus meluas.
Selain melancarkan aksi boikot membayar PBB, warga Kota Cirebon juga bakal mengajukan peninjauan ulang atau Judicial Review ke Mahkamah Agung (MA) terkait keputusan kenaikan PBB tersebut.
Aksi boikot juga makin massif dan meluas. Bahkan tawaran diskon pembayaran PBB yang mencapai 50 persen oleh Pemkot Kota Cirebon ditampik warga.
Warga bergeming. Sama sekali tidak tertarik degan tawaran diskon. Mereka tetap memboikot bayar PBB karena tidak setuju dengan kebijakan utamanya, yaitu kenaikan PBB yang mencapai 100 persen lebih, bahkan ada yang 1000 persen.
Belakangan muncul curhatan seorang warga Kota Cirebon yang menolak dan keberatan terhadap kenaikan PBB.
Tidak disebutkan siapa nama warga Kota Cirebon yang isi curhat menolak kenaikan PBB tersebut, namun curhatan itu viral dan beredar luas.
Berikut isi curhat seorang warga yang menolak kenaikan PBB di Kota Cirebon :
…”Semangat Pagi
Utk teman-teman Perjuangan menolak kenaikan PBB DAN BPHTB.
“Hanya kepada ketulusan, kita akan mampu belajar makna dari sebuah keikhlasan dalam kehidupan. Memperjuangkan melawan ke Egoan dari Penguasa melakukan ke Zaliman Pada Masyarakatnya
Teman- teman Perjuangan Terima kasih sekali….telah,
Melakukan hal baik tanpa diketahui orang lain sangatlah mulia. Itulah sebuah ketulusan.
Yg saya harus hormati. Berbicaralah dari hati, maka ketulusan hati kita akan tersalurkan ke lawan bicara kita lewat kata-kata.”
Dalam Group Perjuangan
Yg berkobar setiap hari selama 150 hari ini tetap semangat utk memperjuangkan melawan arogansi Penguasa Pasca Covid 19.
Dimana ekonomi masyarakat dalam keterpurukan.
Begitu teganya dan kejamnya menaikkan PBB dan BPHTB yg akan berdampak sangat membahayakan ekonomi kota Cirebon kedepannya. Kota Cirebon akan ditinggalkan sebagai kota perdagangan dan pusat keramaian akibat Nilai PBB yg selangit.
Yg terjadi investor akan berpindah ke daerah kabupaten yg masih murah jauh. Kasus seperti ini sekarang,pernah terjadi di era tahun 80an. dan akibat salah kebijakan Pemkot Cirebon. Semua pedagang onderdil kendaraan bermotor di lokasisasi di pasar talang dgn fasilitas yg tdk memadai.
Dan dilakukan pemaksaan secara Arogansi sampai dgn penyegelan.
Yg terjadi adalah….. keuntungan terjadi utk kabupaten.
yaitu jln TUPAREV menjadi kawasan dagang.
Itu sejarah nyata kenapa jln Tuparev menjadi kawasan emas dan Primadona.
Semua akibat salah kebijakan dari oknum Penguasa yg korup dan KKN dgn oknum pengusaha.
Apakah KFC,Pizza hut,MC Donald,Starbuck,Mall-Mall
Dan yg lainnya akan hengkang dari kota Cirebon dan pindah ke kabupaten.
Dgn harga Sewa yg masih murah dan Bayar PBB yg masih sangat murah????
Apakah kota Cirebon akan menjadi kota yg ditinggalkan oleh Para investor.
Dan menjadi kota hantu?
Krn sdh tdk ada kegiatan ekonomi yg menarik penduduk kabupaten utk masuk ke kota Cirebon.
Mari teman-teman jangan biarkan kota yg kita Cintai menjadi kota yg ditinggalkan menjadi kota Perdagangan dan pusat keramaian.
Sekali lagi sy ucapkan banyak2 terima kasih atas perjuangan teman-teman utk menjaga dan melindungi kota Cirebon dari ke egoan Penguasa yg hanya Melihat bagai mana bisa Meraup uang sebesar-besarnya tanpa memikirkan dampak ekonomi kota Cirebon kedepannya…
Terima kasih teman-teman Dalam Group Perjuangan ini yg sangat baik dan bersatu…”
Dalam curhatan yang viral di atas, diungkap pula kekhawatiran Kota Cirebon akan menjadi kota mati (kota hantu) karena investor akan hengkang.
Larinya modal atau “capital flight” bakal terjadi di Kota Cirebon. Investor akan cabut, yang sudah berniat menanamkan modal juga akan urung.
Curhatan itu, beredar luas dan viral di kalangan warga Kota Cirebon. Beredar dari satu grup medsos ke grup medsos lainnya seperti percakapan di grup WhatsApp (Grup WA) dan lini masa medsos warga setempat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.