SUARA CIREBON – Sentra Batik Trusmi telah berdiri sejak sembilan tahun lalu. Namun hingga saat ini, sentra batik tersebut masih sepi pengunjung.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya mengatakan, pihaknya bakal segera mengevaluasi kembali Sentra Batik Trusmi agar bisa berkembang. Rencananya, Wahyu akan melihat langsung kondisi sentra batik tersebut.
Hal itu untuk mengetahui kendala yang dihadapi, sehingga bisa memastikan langkah yang harus dilakukan untuk pengembangan sentra batik tersebut.
“Beberapa waktu ke depan kita akan kesitu untuk mengevaluasi. Apa yang harus kita lakukan supaya industrinya cukup berkembang,” kata Wahyu Mijaya, Jumat, 2 Agustus 2024.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih menilai, sepinya Sentra Batik Trusmi dipengaruhi persaingan ketat dengan pasar-pasar serupa.
Untuk membangkitkan Sentra Batik Trusmi yang lesu pengunjung, menurut Noneng, salah satu solusinya ialah dengan meningkatkan promosi. Pasalnya, lanjut Noneng, semua kabupaten/kota di Jawa Barat kini sudah mempunyai batik dengan motif yang lengkap.
“Bahkan sudah sampai posisi yang maju dalam teknik. Saya kira (Pasar Batik Trusmi) jangan sampai tertinggal, malah harus jadi leader perbatikan di Jawa Barat. Cuma promosinya juga harus dikemas dan pemerintah juga harus hadir,” kata Noneng.
Sebelumnya, sepinya Sentra Batik Trusmi dikeluhkan salah satu pedagang, Susan. Ia mengatakan, terkadang kondisi yang terjadi di Sentra Batik Trusmi ini tidak ada pengunjung dalam seharian.
Kalaupun ada pengunjung, jumlahnya hanya beberapa saja, itu pun lebih banyak mengunjungi kuliner.
“Kadang seharian tidak ada pengunjung yang datang, tapi kadang ada,” kata Susan.
Sementara pedagang lainnya, Gunisa mengatakan, sepinya Sentra Batik Trusmi disebabkan karena kurangnya promosi. Ia menyebut, ukuran papan nama atau plang Sentra Batik Trusmi di pinggir jalan masih terlalu kecil.
“Kalau kecil kan enggak terlihat oleh pengendara,” ujar Anggun –sapaan akrabnya.
Menurut Anggun, sejumlah pengunjung yang datang ke Sentra Batik Trusmi lebih banyak ke kuliner yang lokasinya berada di samping pedagang batik.
“Jadi bukan untuk melihat pakaian batik yang berjejer dalam kios, mereka hanya datang ke kuliner saja,” paparnya. Kios-kios yang terkadang didatangi pengunjung tersebut lokasinya di depan. Sedangkan kios yang berada di belakang, benar-benar lebih sepi bahkan tidak ada pengunjung.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.