SUARA CIREBON – Kasus tawuran antarpelajar yang melibatkan pelajar dari dua SMP di Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, hingga menewaskan salah satu murid berinisial AI (15), beberapa hari lalu, viral dan menjadi perhatian publik.
AI meninggal dunia usai mendapat sabetan senjata tajam di empat bagian tubuhnya. Sementara salah satu pelajar lainnya, WW (14) harus menjalani perawatan medis di RSUD Waled, karena mengalami luka berat.
Kedua korban tersebut merupakan pelajar salah satu SMP di Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya mengaku prihatin dengan aksi tawuran antarpelajar yang terjadi tersebut. Terlebih, aksi tawuran antarpelajar itu menimbulkan korban jiwa.
“Saya (Pj bupati,red) sangat prihatin masih ada kejadian tawuran,” ujar Wahyu Mijaya, Rabu, 7 Agustus 2024.
Pihaknya bakal mengumpulkan semua pihak baik kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru, dan wali murid untuk diberikan pemahaman sekaligus upaya pencegahan terjadinya kenakalan pelajar.
“Jadi ketika ada pelajar salah satu sekolah pada kumpul-kumpul bisa antisipasi dengan membubarkannya,” kata Wahyu.
Langkah pencegahan lainnya yang akan dilakukan Pemkab Cirebon, menurut Wahyu, ialah dengan mengelar kegiatan positif di setiap sekolah, agar para siswa tidak berbuat hal yang negatif.
“Kita berikan wadah untuk mereka berkreasi yang positif. Jadi mereka nantinya akan konsens dengan kreativitasnya dan akan melupakan kegiatan negatif yang akan merugikan mereka sendiri,” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan, kenakalan remaja dan masalah tawuran masih menjadi pekerjaan rumah (PR) semua pihak. Pihaknya bersama pemerintah daerah akan terus melakukan kegiatan preventif ke sekolah-sekolah dan lingkungan masyarakat di Kabupaten Cirebon.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya mengajak para pelajar sebagai generasi muda untuk menyiapkan diri menjadi generasi emas.
“Jadi agar jangan sampai terlibat kegiatan yang negatif. Namun memang tetap saja masih ada kejadian-kejadian yang tidak diharapkan, sehingga ini menjadi PR kita semua,” kata Sumarni.
Berkaca dari kejadian yang menewaskan seorang pelajar SMP di Pabuaran, pihaknya akan terus bersinergi dengan sekolah, pelajar dan masyarakat, agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sumarni akan mengajak pelajar untuk menjauhi tawuran dan tidak membuat konten yang isinya ajakan tawuran, karena dampak negatifnya sangat fatal bagi yang bersangkutan dan lingkungan.
Seperti diketahui, seorang pelajar dari salah satu SMP di wilayah Kecamatan Pabuaran dikabarkan tewas usai terlibat tawuran di wilayah Kecamatan Babakan, pada Senin, 5 Agustus 2024 petang.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebut, peristiwa itu bermula ketika korban berinisial AI yang merupakan admin medsos menantang pelajar dari salah satu SMP di Kecamatan Waled.
Setelah tantangan diterima, kedua kelompok pelajar tersebut kemudian membuat janji bertemu di dekat jembatan di wilayah Kecamatan Babakan.
Di tempat tersebut, kedua kelompok pelajar saling berhadapan dan masing-masing kelompok menunjuk tiga orang yang dianggap hebat untuk bertarung.
Saat terjadi pertarungan duel antara tiga pelajar SMP Pabuaran melawan tiga SMP Waled, tiga pelajar SMP Pabuaran kalah hingga menderita luka parah.
Dikabarkan, AI meninggal dunia setelah tiba di RSUD Waled dan WW yang mengalami luka berat mendapat perawat di RSUD Waled. Sementara teman lainnya melarikan diri.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















