SUARA CIREBON – Data menunjukkan, pelajar dan mahasiswa yang menjadi korban pinjaman online (pinjol) ilegal dan juga judi online, jumlahnya cukup banyak.
Terkait hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon terus mengupayakan peningkatan literasi keuangan di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, mengatakan upaya ini untuk mencegah pelajar terjerumus dalam jeratan pinjol ilegal dan judi online. Salah satu bentuknya, lanjut Agus Muntholib, melalui sosialisasi dan edukasi bagi pelajar dan mahasiswa di Ciayumajakuning.
Menurut Agus, kegiatan literasi keuangan bagi kalangan pelajar dan mahasiswa, merupakan bagian dari inisiatif Hari Indonesia Menabung yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membekali pelajar dan mahasiswa dengan pengetahuan yang memadai tentang keuangan. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan mereka dapat menghindari risiko-risiko keuangan yang merugikan, termasuk terjebak dalam pinjaman online ilegal,” kata Agus, Senin, 12 Agustus 2024.
Pasalnya, pinjaman online ilegal dan judi online kerap berdampak negatif pada kehidupan para korbannya. Oleh karena itu, melalui acara ini, masyarakat terutama kalangan muda diharapkan dapat lebih waspada terhadap pinjaman ilegal serta ancaman judi online.
“OJK Cirebon juga mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk civitas akademika, untuk mengembangkan literasi keuangan. Salah satu bentuk kolaborasi yang telah terjalin adalah melalui galeri investasi di beberapa kampus di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (Ciayumajakuning),” ujarnya.
Acara yang dihadiri oleh 200 peserta ini diharapkan menjadi langkah awal dari rangkaian program edukasi keuangan lainnya di masa depan. Panitia berencana melanjutkan kegiatan ini dengan acara susulan yang memiliki tujuan serupa, yakni meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat luas.
Agus memastikan edukasi kepada kalangan remaja baik di tingkat perguruan tinggi dan SMA/SMK tentang bahaya judol dan bijak dalam berinvestasi, masih akan terus dilakukan.
“Kami menerima pengaduan dari mahasiswa terkait pinjol dan juga judol, mereka ini pada intinya sebagai korban, tentunya edukasi dan pemahaman terus kami lakukan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.