SUARA CIREBON – Gesernya Ridwan Kamil ke DKI Jakarta membuat Dedi Mulyadi nyaris tak ada lawan di Jawa Barat pada pemilihan gubernnur (pilgub) November 2024 mendatang.
Survei Indo Riset yang dirilis pada Senin, 19 Agustus 2024, mengungkapkan melesatnya elektabilitas Dedi Mulyadi.
Tak tanggung-tanggung, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi tembus 90 persen. Bila tren ini konsisten, mantan Bupati Purwakarta ini akan memecahkan rekor nasional sepanjang penyelenggaraan pilgub di Indonesia.
Melalui rilisnya, Indo Riset mengungkapkan hasil survei untuk Pilgub Jabar 2024. Elektabilitas Cagub Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) meroket hingga menyentuh angka 90,5 persen.
Tingkat elektabilitas yang sangat tinggi ini, berdasar simulai Indo Roset jika skenario Pilgub Jabar hanya ada dua paslon yang bertarung.
Elektabilitas KDM meroket setelah Ridwan Kamil (RK) menjadi Cagub Jakarta dan sudah resmi diusung koalisi raksasa dari 12 partai politik (parpol) berpasangan dengan Suswono.
Dalam simulasi lima nama, Indo Riset mengungkapkan, elektabilitas KDM 76,8 persen. Masih jauh melampaui margin demokratik untuk bisa menduduku Gedung Sate.
Sementara melalui simulasi tiga nama, elektabilitasnya mencapai 82 sampai 86,3 persen. Hal mengejutkan bila simulasi dua nama atau head to head, elektabilitasnya KDM tak terbendung, mencapai 88,8 sampai 90,5 persen.
KDM mengaku telah mendengar hasil survei Indo Riset untuk Pilgub Jabar. Ia berterima kasih kepada seluruh masyarakat Jawa Barat.
Menurutnya survei Indo Riset adalah potret nyata kondisi masyarakat selama dirinya berkeliling di hampir seluruh daerah di Jawa Barat.
“Hatur nuhun rakyat Jabar, saatnya Jabar istimewa,” ucapnya usai acara KDM Menyapa Jabar Istimewa di Alun-alun Majalaya, Kabupaten Bandung, Senin 19 Agustus 2024 malam.
“Bisa dilihat malam ini puluhan ribu warga hadir artinya survei menunjukkan kepercayaan masyarakat untuk Jawa Barat Istimewa semakin tinggi. Jadi bukan survei bohongan tapi lahir dari reaksi publik” lanjut KDM.
Menurutnya, sebelum seperti saat ini, diakui masih ada persaingan antara dirinya dengan RK yang hanya selisih 5-12 persen dalam berbagai survei.
Tetapi trend elektabilitas KDM terus meningkat. Dan nama-nama calon atau figur lain hanya di bawah 5 persen.
“Nah sekarang ketika Kang RK ke Jakarta maka secara otomatis pemilih Kang RK ke saya termasuk ada pemilih Pak Deddy Mizwar ada pemilih Kang Dede Yusuf. Ketika mereka tidak mencalonkan (pemilih) larinya ke saya,” ujarnya.
Melihat fenomena itu, maka semakin sedikit jumlah kandidat yang bertarung di Pilgub Jabar elektabilitasnya terus naik.
“Saya membacanya makin sedikit calon, dari hasil survei terpotret, suara otomatis turut naik. Tapi ini hasil survei, kita lihat saja nanti pada saatnya,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.