SUARA CIREBON – Turunnya rekomendasi dari DPP Golkar kepada Efendi Edo sebagai calon wali kota untuk berpasangan dengan Siti Farida sebagai calon wakil wali kota yang telah mengantongi rekomendasi DPP PKB pada Pilkada Kota Cirebon tahun 2024, diprediksi akan mengubah konstalasi politik khususnya koalisi yang telah terbangun sebelumnya.
Pasalnya, baik Golkar maupun PKB telah saling berkomunikasi dan membentuk koalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yakni Koalisi Cirebon Bangkit. Dengan keluarnya rekomendasi dari DPP Golkar dan DPP PKB tersebut, posisi PAN di Koalisi Cirebon Bangkit patut dipertanyakan.
Ketua DPD Golkar Kota Cirebon, Andri Sulistio mengatakan, Golkar, PKB dan PAN memang telah membangun kesepakatan untuk berkoalisi dalam menghadapi Pilkada Kota Cirebon tahun 2024.
“Soal rekom dari DPP yang sudah keluar akan kami rapat dengan tim koalisi. Rencana Kamis (hari ini, red) kita rapat untuk membahas itu,” kata Andri, saat dikonfirmasi, Rabu, 21 Agustus 2024.
Terkait, bagaimana komunikasi dengan PAN, Andri memastikan, Golkar dan PAN masih harmonis dan saling menjalin komunikasi politik.
“Yang pastinya tidak ada niatan meninggalkan PAN. Koalisi kami aman-aman saja saya dengan Dani (Ketua DPD PAN Kota Cirebon) teman baik enggak ada masalah, keputusannya nanti hari Kamis kami bertiga (Golkar, PKB PAN) akan kumpul,” katanya.
Hal senada juga disampaikan, Ketua DPC PKB Kota Cirebon, Syaifurrohman yang memastikan PKB juga masih menjalin komunikasi politik dengan PAN.
“Minggu kemarin Bu Ida dapat rekom dari DPP sebagai calon wakil wali kota, komunikasi dengan PAN juga masih baik,” katanya.
Munculnya nama Efendi Edo dan Farida menjelang pendaftaraan pilkada, membuat publik menduga PAN akan ditinggalkan oleh kedua partai itu. Mengingat PAN memiliki calon sendiri yakni Ketua DPD PAN Kota Cirebon, Dani Mardani.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.