SUARA CIREBON – PDIP menyatakan menghormati seluruh putusan Mahkamah Konstitusi (MK), termasuk nomor 60 soal ambang batas dan nomor 70 terkait penentuan batas usia calon kepala daerah.
“PDIP sudah punya tradisi kuat sebagai partai yang konstitusionalis. Siapa yang bisa meragukan. Kami sangat menghormati putusan MK, termasuk pada pilkada serentak tahun 2024 ini,” tutur politikus PDIP, Masinton Pasaribu.
Batalnya DPR RI mengesahkan RUU Pilkada, serta sikap KPU yang akan merevisi KPKU berdasarkan putusan MK, menjadi kemenangan demokrasi dan konstitusi atas kartel politik yang mau main petak umpet mengangkangi putusan MK.
“Ini kemenangan konstitusi, kemenangan demokrasi, kemenangan rakyat Indonesia. Kita sambut kemenangan-kemenangan ini,” tutur Masinton Pasaribu.
Masinton mengungkapkan, PDIP kini akan mengikuti pilkada serentak 2024 berdasarkan amanat konstitusi melalui putusan MK.
Ia menyinggung soal Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Masinton megisyaratkan kalau PDIP sangat terbuka untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI pada Pilkada Serentak 2024 ini.
“Ada nama Anies. Kita pastikan. Nanti kalau pendaftaran, kita akan kawal ramai-ramai,” tutur Masinton.
Masinton menegaskan, PDIP akan mendaftaran Anies Baswedan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 Agustus 2024 mendatang.
“Insya Allah ada Anies. Kita minta rakyat Jakarta mengawal ramai-ramai ke KPU. Kita gunakan putusan MK. Dan rakyat akan menjadi saksi akan bagaimana ulah kekuasaan hari-hari ini,” tutur Masinton.
Sebelumnya, dalam pidato menjelang pengumuman para calon kepala daerah dari PDIP, Ketua Umum Megawati Soekarno Putri juga sempat menyinggung nama Anies Baswedan.
Hanya saja, Megawati bertanya-tanya kenapa PDIP diminta untuk mencalonkan Anies Baswedan sebagaimana banyak spanduk yang terlihat di Kantor DPP PDIP di Jln Diponegoro, Mentang, Jakarta Pusat.
“Enak aja. Apa alasan PDIP harus medukung Anies. Ya harus pasti ya. Mau manut nggak dengan PDIP,” tutur Megawati.
Ungkapan Megawati seperti merelefleksikan kekecawaan terhadap Jokowi yang dari mulai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta sampai dua kali menjadi presiden melalui PDIP, namun di ujungnya berpaling.
Belajar dari pengalaman terhadap Jokowi, Megawati rupanya meminta jaminan lebih kepada Anies Baswedan.
Karena itu, sebagai politisi senior yang banyak makan asam garam kehidupan politik, Megawati memberi isyarat jaminan loyalitas kepada Anies Baswedan jika ingin memperoleh tiket dari PDIP pada Pilgub DKI Jakarta.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.