SUARA CIREBON – Dampak kemarau mengakibatkan banyak lahan pertanian mengalami kekeringan, salah satunya yang terjadi di Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Di desa itu, lahan pertanian yang mengalami kekeringan mencapai lebih dari 60 hektare.
Kuwu Penpen, Mustofa, mengatakan, tahun ini, kekeringan yang terjadi di desanya tergolong sangat parah. Menurut Mustofa, dampak kekeringan pada tahun ini terbilang lebih parah dari tahun tahun sebelumnya.
Mustofa mengaku menerima banyak keluhan dari petani yang lahan sawahnya mengalami kekeringan tanpa adanya pasokan air.
“Sedikitnya lahan persawahan di Desa Penpen yang mengalami kekeringan ada 60 hektare,” kata Mustofa kepada Suara Cirebon, Selasa, 10 September 2024.
Padahal, lanjut Mustofa, lahan pertanian di desanya berada sangat dekat dengan Waduk Setupatok.
“Ini sangat miris dan juga ironis, dimana lahan pertanian Desa Penpen itu sangat dekat dengan Waduk Setupatok, namun setiap musim kemarau selalu kesulitan air,” katanya.
Menurut Mustofa, hal itu tidak lepas dari mengeringnya Waduk Setupatok yang terus mengalami pendangkalan.
“Tentunya ini harus ada solusi agar Waduk Setupatok di saat musim hujan dapat menampung banyak air,” imbuhnya.
Ia mengaku sudah berulang kali mengajukan kepada dinas terkait, namun memang belum ada penanganan dalam mengatasi permasalahan kecukupan air di Waduk Setupatok.
“Kalau petani meminta agar adanya pengerukan atau normalisasi Waduk Setupatok, agar dapat menampung cukup air di saat musim hujan. Dengan demikian permasalahan air untuk lahan pertanian tidak terulang setiap tahunnya,” ujarnya.
Pemdes, imbuh Mustofa, sudah beberapa kali mencari solusi untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian. Belum lama ini, bahkan dilakukan pengeboran, dengan harapan ada sumber air bagi para petani untuk memenuhi kebutuhan lahan persawahan.
“Setelah dilakukan pengeboran ternyata tidak ada sumber air, ini mungkin dikarenakan air di Waduk Setupatok mengalami kekeringan. Kasihan para petani sudah mengeluarkan biaya untuk pengeboran tapi sumber air tidak ada,” katanya.
Mustafa berharap, ada langkah-langkah dari Pemkab atau pun instansi terkait dalam mengatasi permasalahan air bagi kebutuhan lahan pertanian di desanya.
Namun, Mustofa menegaskan, kekeringan yang terjadi pada lahan pertanian tidak berimbas kepada kebutuhan air masyarakat. Terlebih, Pemdes Penpen mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pembuatan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), untuk mengatasi kekeringan, sehingga kebutuhan air bagi warga dapat terpenuhi.
“Alhamdulillah kemarin ini sumber air sudah disalurkan ke warga, jadi kalau untuk kebutuhan air warga terpenuhi, tapi kalau untuk lahan pertanian ini yang mengalami kesulitan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.