SUARA CIREBON – Lanjutan sidang PK (Peninjauan Kembali) kasus Vina Cirebon menghadirkan lima saksi alibi Rivaldi Aditya Wardana alias Ucil.
Kelimanya merupakan teman-teman Rivaldi aslias Ucil yang pada Sabtu malam 27 Agustus 2016 ada bersama terpidana kasus Vina Cirebon yang divonis seumur hidup tersebut.
Lima saksi alibi bagi Rivaldi (Ucil) masing-masing Aldo, Alfian, Aan, Fajar dan Arif. Mereka warga Jalan Pandesan, Kelurahan dan Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.
Tim pengacara enam terpidana kasus Vina Cirebon menghadirkan teman-teman yang pada Sabtu malam 27 Agustus 2016, saat terjadi kematian Eki dan Vina di fly over Kepompongan, Talun, Cirebon, ada bersama Ucil.
“Kami hadirkan mereka, merupakan teman-teman Rivaldi alias Ucil. Mereka tidak pernah dimintai saksi pada persidangan tahun 2016 lalu, padahal kesaksiannya sangat penting. Mereka ada bersama Ucil pada malam 27 Agustus 2016,” tutur Jutek Bongso, salah satu pengacara kepada majelis hakim yang memimpin sidang PK di PN Kota Cirebon.
Kelima saksi memberi keterangan melihat Ucil alias Rivaldi bersama mereka pada Sabtu 27 Agustus 2016 dari sore sampai malam.
“Saya lihat Ucil main ke rumah Aldo jam 4 sore. Dia duduk di depan rumah sambil menunggu Aldo memberi makan ayam,” tutur Alfian.
Aldo membenarkan penuturan Alfian. Ia mengaku sudah kenal dan sering main bareng Ucil sejak dua bulan sebelumnya.
“Saya kenal Ucil dua bulanan. Kami sering bermain di luar. Tapi hari itu (Sabtu, 27 Agustus 2016), pertama kalinya datang ke rumah saya. Waktu itu jam 4 sore,” tutur Aldo yang rumahnya di Pandesan, Kota Cirebon.
Aldo menceritakan, saat bersama Ucil, lalu datang Alfian. Tak lama, Ucil minta diantar pulang ke rumah untuk minta uang ke ayahnya.
“Ucil diantar Alfian naik motor pulang mau minta uang ke ayahnya. Lalu kembali lagi ke rumah saya setelah Maghrib,” tutur Aldo.
Dari maghrib sampai malam hari, Ucil berada bersama Aldo. Kebetulan malam itu kakak Aldo, bernama Rere, ulang tahun.
“Kami nongkrong di rumah saya karena kakak ulang tahun. Kami mongkrong seperti biasa, minum dan gitaran. Saat itu datang juga teman-teman lain ke rumah seperti Arif, Aan dan Fajar. Mereka masih tetangga saya. Rumah saya memang sering jadi tempat nongkrong anak-anak,” tutur Aldo.
Diceritakan, anak-anak itu nongkrong sampai sekitar jam 22.00 WIB. Ucil malam itu menginap dan tidur di rumah Aldo.
“Jam 10 saya, Rere dan Ucil masuk rumah. Ucil menginap di rumah saya. Tidur bertiga. Saya, Rere dan Ucil. Bangunnya jam 11 siang hari Minggu (28 Agustus 2016). Ucil baru pulang sekitar jam 4 sore,” tutur Aldo.
Pengakuan Aldo bahwa ucil tidur di rumahnya dibenarkan Arif, Aan dan Fajar. Ketiganya mengaku Sabtu malam nongkrong di rumah Aldo sampai jam 22.00 WIB.
“Jam 10 kami bubar. Saya pulang, begitu juga lainnya. Kalau Ucil, dia masuk ke rumah Aldo dan Rere,” tutur Arif, Aan dan Fajar.
Kesaksian lima orang itu sangat penting untuk memperkuat Rivaldi alias Ucil. Dari pengakuan kelimanya, posisi Ucil berada di rumah Aldo di Pandesan, Pekalipan, Kota Cirebon.
Sementara pada Sabtu malam 27 Agustus 2016, Eki dan Vina diketemukan tewas dan tergeletak di fly over Kepompongan, Talun yang jaraknya jauh dari Pandesan, rumah Aldo.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.