SUARA CIREBON – Hingga memasuki awal bulan Oktober, inggaHhujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Cirebon masih terjadi secara sporadis.
Di beberapa wilayah, hujan turun dengan intensitas tinggi, namun di sejumlah wilayah lainnya masih dengan intensitas ringan. Bahkan, terkadang hanya hujan lokal alias belum dirasakan menyeluruh di semua kecamatan.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, hujan yang turun saat ini merupakan hujan pendahuluan. Hujan tersebut, belum dapat memenuhi ketersediaan air bersih khususnya untuk warga yang berada di daerah rawan kekeringan.
Distribusi bantuan air bersih pun, lanjut Juwanda, masih terus dilakukan BPBD Kabupaten Cirebon ke sejumlah desa yang membutuhkan. Bahkan, tidak menutup kemungkinan, bantuan air bersih akan kembali dijadwalkan pada bulan Oktober ini.
“Sampai sekarang masyarakat masih minta bantuan (air bersih, red) karena hujan belum seberapa, hanya pendahuluan,” ujar Juwanda, Senin, 30 September 2024.
Menurut Juwanda, masyarakat yang membutuhkan bantuan mayoritas berada di daerah yang sumber airnya belum muncul. Juwanda mengatakan, hingga Ahad, 29 September 2024 kemarin, BPBD Kabupaten Cirebon telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 144 ribu liter untuk warga terdampak kekeringan di 15 desa.
Bahkan, warga yang mengalami kekurangan air bersih kini kembali bertambah satu desa, yakni Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol.
“Kalau sampai awal Oktober masih memerlukan air bersih, kita masih tetap mensuplai sampai masyarakat tidak lagi membutuhkannya. Itu sebagai bukti bahwa pemerintah hadir, minimal mengurangi dampak dari kekeringan,” kata Juwanda.
Dengan bertambahnya desa terdampak kekeringan tersebut, maka jumlah totalnya menjadi 16 desa. Kekurangan air bersih di wilayah Kecamatan Klangenan ada di Desa Slangit. Di Kecamatan Mundu, ada di Desa Mundu Mesigit, Desa Mundu Pesisir, Desa Pamengkang, Desa Setupatok, dan Desa Banjarwangunan.
Sementara di Kecamatan Sedong, ada di Desa Sedong kidul, Desa Sedong lor, Desa Karangwuni, Desa Patapan, dan Desa Winduhaji. Di wilayah Kecamatan Kapetakan, ada Desa Karangkendal, dan Desa Dukuh. Kemudian di Kecamatan Gempol ada Desa Cupang dan Desa Palimanan Barat, dan di Kecamatan Tengahtani ada Desa Dawuan.
Sebelumnya, Juwanda memperkirakan adanya penambahan jumlah desa yang memohon bantuan air bersih ke BPBD. Meskipun BPBD Kabupaten Cirebon sudah menjadwalkan pengiriman bantuan air bersih sampai dengan akhir September 2024, namun distribusi bantuan air bersih di bulan Oktober masih akan dilakukan ketika masyarakat masih membutuhkan.
“Kalau berkaca pada tahun kemarin, ya sampai akhir Oktober. Kita buat jadwal pengiriman sebulan sekali, karena ini masih dinamis,” ucapnya.
Berdasarkan prediksi dari BMKG, imbuh Juwanda, musim hujan akan terjadi pada bulan Oktober. Untuk menghadapi masuknya musim hujan pada bulan tersebut, BPBD Kabupaten Cirebon pun telah menyiapkan regulasi terkait kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi yakni banjir, rob, puting beliung, tanah longsor dan lainnya.
“SK Bupati kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi kita siapkan mulai 1 November sampai 30 Juni 2024,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.