SUARA CIREBON – Potensi zakat di Kabupaten Cirebon cukup besar. Untuk menggali potensi tersebut, dibutuhkan pengelolaan zakat yang baik hingga ke tingkat desa dan kelurahan.
Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya usai membuka kegiatan bimbingan teknis (bimtek) untuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa dan Kelurahan di Gedung Cakrabuana Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Rabu, 2 Oktober 2024.
“Kita ingin mengoptimalkan semua zakat yang ada di Kabupaten Cirebon, sehingga dibutuhkan UPZ hingga ke tingkat desa,” kata Wahyu Mijaya.
Menurut Wahyu, pembentukan UPZ ini menjadi upaya untuk dapat menggali potensi zakat hingga di tingkat desa. Diharapkan, masyarakat di desa bisa menitipkan zakatnya kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cirebon melalui UPZ.
Keberadaan UPZ tersebut, harus segera dikomunikasikan dan sosialisasikan kepada masyarakat. Termasuk mensosialisasikan pengelolaan zakat hingga pencatatannya yang dilakukan dengan baik.
“Sehingga orang bisa percaya untuk menitipkan zakatnya. Setelah ini bisa didistribusikan sesuai kebutuhan masyarakat, seperti penanganan stunting, penanganan kemiskinan dan sebagainya,” paparnya.
Ketua Baznas Kabupaten Cirebon, KH Ahmad Zaini Dahlan mengatakan, pembentukan UPZ ini dimaksudkan untuk memaksimalkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) di tingkat desa.
Pada tahap awal ini, pembentukan UPZ untuk 50 desa di empat kecamatan. Nantinya, mereka akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar mau menitipkan zakatnya di Baznas.
Menurut Zaeni Dahlan, potensi zakat di Kabupaten Cirebon pada tahun 2017 lalu mencapai Rp 270 miliar. Namun potensi tersebut tidak bisa diserap maksimal karena tidak adanya UPZ di tingkat desa.
“Potensi zakat kita cukup besar, jadi kita berikan kompetensi kepada petugas UPZ agar apa yang mereka lakukan sesuai dengan aturan yang ada,” kata Zaeni Dahlan.
Ia menambahkan, pembentukan UPZ ini merupakan gebrakan awal Baznas Kabupaten Cirebon dan menjadi yang pertama di Jawa Barat.
“Ini merupakan pilot project untuk Baznas hingga tingkat desa. Ke depan semua desa dan kelurahan memiliki UPZ sendiri, sehingga ketika masyarakat membutuhkan cukup dekat,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.