SUARA CIREBON – Belanja masalah telah dilakukan dalam sepuluh tahun terakhir, Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengaku hapal cukup rinci masalah-masalah mendasar, sekaligus potensi di tiap daerah di Jawa Barat.
Karena itu, ketika memasuki masa kampanye dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub Jabar, bagi lebih sebagai rekreasi sekaligus mengkonfirmasikan kembali sejauh mana perkembangan masalah mendasar di tiap daerah tersebut.
Dalam sepuluh tahun ini, menjadi Cagub Jabar atau sebagai warga biasa, KDM telah bergiat berkeliling ke wilayah Jabar.
Karenanya, cagub nomer urut 4 ini, sudah paham betul dan mengetahui masalah mendasar yang dihadapi, sekaligus potensi untuk pengembangan dari tiap daerah di Jabar.
“Saya tahu dan cukup hapal. Misalnya, Garut masalahnya apa, Sukabumi apa, Cianjur apa. Lalu Cirebon, Indramayu, Pangandaran, Ciamis, Majalengka, Tasik dan daerah lain, Insya Allah cukup paham,” kata Dedi Mulyadi saat kegiatan KDM Menyapa di Kecamatan Tempuran, Karawang.
Dari pengalaman belanja masalah selama sepuluh tahun ini, sebagian ada yang bisa diselesaikan secara langsung, sedangkan lainnya, ada dalam daftar inventarisasi masalah karena solusinya harus melibatkan pemerintah di tingkat daerah maupun Jabar.
Karena sudah cukup paham, maka bukan waktunya belanja masalah di saat masa kampanye pada Pilgub Jabar kali ini.
“Kalau orang lain masih belanja masalah, saya sudah lebih dari sepuluh tahun keliling Jabar. Saat kampanye saya nggak belanja masalah lagi, sekarang mah tinggal sampaikan solusi dan komitmen untuk mengeksekusi menyelesaikan masalah rakyat,” tuturnya.
Satu masalah yang krusial di berbagai tempat di Jabar adalah kondisi yang dialami keluarga miskin saat menderita penyakit. Seperti dialami seorang ibu yang curhat tentang kondisi yang dialaminya.
“Ada seorang ibu menderita kanker, suaminya sudah meninggal, punya anak tiga. Seminggu tiga kali harus naik kereta ke rumah sakit di Jakarta. Masalah seperti ini tidak hanya satu, bahkan bisa ribuan terjadi di Jawa Barat. Tentu harus penyelesaian segera,” tutur Dedi Mulyadi.
Menurut dia, persoalan itu seharusnya bisa teratasi. Sebab ada dana APBD Provinsi/Kabupaten dan ada juga Baznas di setiap kabupaten/kota.
Seluruh aspek keuangan mulai bantuan perorangan, lembaga, maupun pajak yang diakumulasikan dalam APBD, jika dibelanjakan secara tepat, akan langsung dirasakan masyarakat.
Untuk bidang kesehatan, jika terpilih menjadi Gubernur Jabar, pada tiga tahun pertama, dirinya fokus menyelesaikan warga yang menderita sakit. Setelah itu atau pada tahun keempat fokus kepada upaya mencegah orang menjadi sakit.
“Seperti cuci darah atau mengobati kanker, kan sekarang harus berobat ke Bandung atau Jakarta. Seharusnya, ini bisa di rumah sakit kabupaten/kota,” tutur KDM.
Ke depan rumah sakit di tingkat kabupaten/kota bakal diberdayakan, dan diperlengkapi peralatannya, sehingga misalnya pasien cuci darah cukup ke RS setempat, termasuk disediakan dokter spesialis.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.