SUARA CIREBON – Lucky Hakim menjadi sorotan dalam debat publik pemilihan bupati atau Pilbup Indramayu Senin malam 4 November 2024.
Politisi berlatar belakang artis ini menjadi perhatian karena terlihat sangat agresif menyindir maupun menyerang calon bupati (cabup) petahana Nina Agustina.
Hampir seluruh momen dimana dirinya diberi kesempatan bicara dalam debat publik tersebut, digunakan Lucky Hakim untuk menyindir kepemimpinan Nina Agustina.
Debat Publik Pilbup Indramayu berlangsung Senin malam, 4 November 2024 di Hoiliday Inn, Pasteur, Kota Bandung.
Komisi Pemilihan Umum (KPU), hanya sekali menggelar debat publik yang diikuti tiga paslon Bupati – Wakil Bupati Indramayu pada Pilkada Serentak 2024.
Tiga paslon hadir dalam debat publik yang dimulai Senin malam pukul 19.00 WIB.Paslon Nomor 1, Bambang Hermanto – Kasan Basari (Berkah), Nomor 2 Lucky Hakim – Saefudin (Lucky Sae) dan Nomor 3, Nina Agustina – Tobroni (Juara).
Berbeda dengan debat publik cabup-cawabup daerah lain, khususnya di Jawa Barat, secara umum Debat Publik Pilbup Indramayu berlangsung snagat dinamis.
Terjadi saling serang dan sindir diantara masing-masing paslon. Terutama antara paslon Nomor 2, Lucky Sae dengan Nomor 3 Juara.
Lucky Hakim, terlihat paling agresif menyerang dan menyindir Nina Agustina. Bahkan termasuk ketika sesi pertanyaan yang diajukan paslon Nomor 1 Berkah ke Lucky Hakim.
Cabup Indramayu, Bambang Hermanto menanyakan apa kontribusi Lucky Hakim, selama menjabat sebagai Wabup Indramayu, sebelum akhirnya memutuskan mundur di tengah jalan.
Lucky Hakim memanfaatkan pertanyaan Bambang Hermanto untuk curhat latar belakang kenapa dirinya mundur sebagai Wabup Indramayu di tahun 2021.
Diawali dengan mengutip peraturan perundangan soal tugas wabup sebagai pembantu bupati bilamana diperlukan. Kalau tidak ada tugas atau disposisi, ia mengaku melakukan pengawasan internal seperti evaluasi danmonitoring dinas-dinas.
“Sebagai pembantu bupati, syaa itdak pernah dapat tugas apapun.Seingat saya, hanya dapat tugas tiga kali. Pertama ke Bandung bertemu Bupati Bandung. Kedua ke Bandung bertemu BP2MI dan ketiga menjadi pemimpin upacara di tanggal 17 Agustus 2021. Cuma itu,” tutur Lucky Hakim.
Tak sampai disitu, Lucky Hakim melontarkan sindiran betapa banyak uang rakyat dihabiskan untuk dirinya yang menerima berbagai fasilitas seperti rumah mewah, mobil mewah sementara rakyat kesulitan, petani tidak bisa panen, nelayan sulit melaut dan penghasilan hanya Rp.50 ribu per hari yang pasti sangat susah.
“Karena itulah, saya tidak tega melihat masyarakat Indramayu yang kesulitan, duitnya boros untuk membiayai pejabat seperti saya. Daripada saya makan gaji buta,makanya saya putuskan untuk mundur,” tutur Lucky Hakim sambil menegaskan mundurnya dia jadi Wabup Indramayu di tahun 2021 untuk menghemat APBD.
Bambang Hermanto tidak puas dengan jawaban Lucky Hakim karena dinilai tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan.
Saat diberi kesempatan bicara,kali ini Lucky Hakim, lebih keras lagi dan melempar agar pertanyaan itu lebih baik diberikan ke Nina Agustina selaku Bupati Indramayu pada saat itu.
“Tanyakan saja ke Bu Nina sebagai bupati, apa saja prestasi yang sudah dicapai. Sebab yang saya lakukan hanya tiga kali, dua kali ke Bandung dan sekali mimpin upacara Agustusan. Jadi kalau ditanya, itu ada di bupati (Nina Agustina) karena wabup secara Undang Undang tidab bisa melakukan eksekusi,” tutur Lucky Hakim.
Lucky Hakim malah meminta agar Bambang Hermanto memaklumi bahwa tugasnya ada batasan.Kalau di luar batasan namanya sewenang-wenang.
“Tugas kita ada batasanya. Kalau melewati batasan namanya sewenang-wenang. Saya nggak bisa menilang, atau menghitung suara hasil pemilu karena itu kewenangan KPU. Sebagai wakil, tugas saya itu membantu bupati, kalau diperintahkan,” tutur Lucky Hakim.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.