SUARA CIREBON – Lucky Hakim memperlihatkan sedikitnya 17 wajah buruk Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina.
Wajah buruk Indramayu diungkapkan dalam Debat Publik Pemilihan Bupati atau Pilbup Indramayu yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seperti diketahui, KPU Indramayu menggelar Debat Publik Pilbup Indramayu pada Senin malam 4 November 2024.
Debat Publik digelar di Holiday Inn, Pasteur, Kota Bandung. Kick off pukul 19.00 WIB sampai 22,00 wIB.
Untuk Pilbup Indramayu, KPU setempat memutuskan debat publik hanya digelar sekali. Itupun digelar di Kota Bandung dengan perhitungan ketersediaan anggaran dan faktor keamanan.
Debat publik diikuti tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu. Masing-masing paslon Nomor 1, Bambang Hermanto – Kasan Basari (Berkah), kemudian nomor 2 Lucky Hakim – Saefudin (Lucky Sae) dan nomor 3 Nina Agustina – Tobroni (Juara).
Selama debat publik berlangsung, calon bupati (cabup) Lucky Hakim lebih banyak mengungkapkan wajah buruk Indramayu yang digunakan untuk mengkritik atau menyerang Nina Agustina.
Serangan Lucky Hakim bahkan disampaikan sejak segmen pertama ketika diberi kesempatan moderator untuk menyampaikan empat menit visi dan misi paslon Lucky Sae.
Berikut wajah buruk Indramayu dimata Lucky Hakim yang digunakan sebagai senjata untuk mengkritik cabup petahana Nina Agustina :
1. Sawah kering (kekeringan)
2. Sawah gagal panen (puso)
3. Sulitnya petani mendapatkan pupuk
4. Muara sungai dangkal
5. Nelayan sulit melaut
6. Perijinan sulit
7. Lembatnya perbaikan jalan
8. Sampah menumpuk
9. Banyak anak putus sekolah (DO atau drop out).
10. Daerah termiskin di Jabar
11. Buruknya pelayanan kesehatan
12. Buruknya air bersih PDAM
13. Buruknya pengaturan birokrasi
14. Rangkap jabatan
15. Kepala dinas berstatus pelaksana tugas (plt) berlarut-larut
16. Mobilisasi guru dan ASN (Aparat Sipil Negara) untuk politik
17. Kegagalan penanganan stunting
Selain 17 poin di atas, Lucky Hakim juga menyerang dan menyindir Nina Agustina dengan berbagai sifat yang lebih mengarah ke kepribadian.
Lucky Hakim menyinggung soal bupati bukan raja, harus menjaga tutur kata, bersikap ramah dan melayani rakyat. Lucky Hakim juga mengungkapkan kritik Nina Agustina soal sedikit-sedikit ancam mutasi, ancam pecat hingga lapor polisi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.