SUARA CIREBON – Para kiai, pengasuh pondok pesantren dan ajengan membentuk Tren Al Jabar atau Aliansi Pesantren dan Ajengan untuk menangkal hoaks dan politik SARA pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar).
Tren Al Jabar, makin mendekati hari pencoblosan, isu sektarian atau SARA makin kencang. Terutama serangan ditujukan kepada pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Jabar, Kang Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (KDM – Erwan).
Selain isu SARA, paslon KDM – Erwan juga diserang dengan berbagai informasi dan berita hoaks. Tren Al Jabar sangat prihatin dengan isu-isu sektarian yang digunakan untuk menjatuhkan paslon KDM – Erwan.
Alih-alih suaranya berkurang, paslon KDM – Erwan justru makin memperoleh banyak simpati dan dukungan.
“Pada prinsipnya kita tidak setuju Pilgub Jabar dikotori racun politik seperti isu SARA dan hoaks. Karena terus diserang, kami justru akhirnya sepakat menyatukan dukungan untuk paslon KDM – Erwan,” tutur KH Aziz Hakim Syaerozi, Ketua Tren Al Jabar.
Tren Al Jabar, telah berkoordinasi dengan para pengasuh pondok pesantren dan kiai di Jabar untuk akhirnya mendukung paslon nomor 4, KDM – Erwan dalam Pilgub Jabar kali ini.
“Makin diserang isu SARA dan hoaks, kamio justru makin membela. Kami prihatin. Dalam Pilgub Jabar, serangan isu SARA dan hoaks secara masif ditujukan ke paslon KDM- Erwan. Karena itu, justru KDM – Erwan yang patut kami dukung,” tutur Aziz Hakim.
Aziz Hakim merasa prihatin atas dinamika politik di Jabar yang semakin tidak sehat dengan politik SARA dan isu-isu sektarian. Tren Al Jabar, dalam konteks dukungan ke KDM – Erwan, menyatakan siap mencegah dan menangkalnya.
“Itu sangat tidak dibenarkan. Boleh bersaing, tapi tidak dengan menjatuhkan, apalagi menggunakan isu SARA dan hoaks yang cenderung memecah belah,’ kata Aziz Hakim yang menyatakan dukungan ke paslon KDM – Erwan di Purwakarta, Rabu 6 November 2024.
Tren Al Jabar kini mendorong aparat berwenang segera mengambil tindakan terhadap para pelaku SARAdan penyebar hoaks yang berisi fitnah dan memecah belah masyarakat Jabar.
“Kan kita tahu semua.Faktanya Kang Dedi ini tokoh muslim. Sementara sekarang diserang dengan narasi seolah bukan sosok muslim,” tutur Aziz Hakim.
Aziz Hakim mengatakan, isu SARA tak hanya bertentangan dengan hukum positif sesuai undang-undang tapi juga tak sesuai syariat Islam. Untuk itu ia siap membentengi dan mengawal, bahkan melaporkan para pelaku SARA.
“SARA sangat tidak dibenarkan baik secara hukum positif negara maupun syariat Islam. Kita dorong aparat penegak hukum kalau (SARA) sudah meresahkan masyarakat, kami akan melakukan langkah hukum untuk melakukan tindakan (melaporkan),” kata Aziz Hakim.
Aziz Hakim memuji paslon Gubernur – Wakil Gubernur Jabar yang meski bersaing, tapi tidak menggunakan politik SARA dan hoaks untuk menjatuhkan lawan.
“Bersaing sehat. Silakan ajukan kritik, karena manusia tidak ada yang sempurna. Tapi tidak dengan menebar fitnah seperti politik SARA,” tutur Aziz Hakim.
Tren Al Jabar, tambahnya, telah melakukan analisa dan kajian, serta identifikasi paslon mana yang harus didukung.
Hasilnya, dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan anggota dari 27 kabupaten/kota se Jabar, mayoritas mendukung paslon KDM – Erwan. Karena itu, Tren Al Jabar akhirnya sepakat mendukung paslon nomor 4 tersebut.
“Hasil kajian, KDM memiliki kompetensi luar biasa, pengalaman sebagai Wabup dan Bupati Purwakarta, juga di DPR RI, serta rekam jejak serta sepak terjangnya selama ini, kami menjatuhkan pilihan ke KDM – Erwan,” tutur Aziz Hakim.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.