SUARA CIREBON – Program mengatasi stunting di Jawa Barat yang disampaikan pasangan calon Gubernur – Wakil Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan (KDM – Erwan) menarik perhatian masyarakat.
Terungkap dalam debat publik sesi perdana Pemilihan Gubernur atau Pilgub yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin 11 November 2024 malam di Kota Bandung.
Ketika diminta strategi dan program mengatasi stunting, paslon KDM – Erwan mengungkapkan ide segar yang terasa inovatif, namun ternyata sudah pernah diterapkan di Jabar.
Secara garis besar, program ibu hamil dan masalah stunting menjadi salah satu prioritas bagi paslon Nomor urut 4 KDM – Erwan atau paslon Dermawan.
Paslon KDM – Erwan berancana menyiapkan jam tangan digital. Nanti seluruh ibu hamil di Jabar wajib mengenakan jam tangan digital tersebut.
Fungsi jam tangan digital tersebut untuk mendeteksi sejauhmana tingkat kecukupan gizi para ibu hamil. Pemasangan jam digital ini terkoneksi dengan Dinas Kesehatan di tiap daerah dan juga di tingkat provinsi.
“Lewat jam tangan digital ini, kita secara realtime bisa memantau perkembangan gizi pada ibu hamil. Lewat informasi yang terekam lewat jam digital, Dinkes bisa langsung melakukan penanganan jika si ibu hamil kekurangan gizi yang berpotensi menimbukan stunting pada anak yang dikandungnya,” tutur Erwan Setiawan.
Lewat jam digital, paslon KDM – Erwan mematok target dalam dua tahun akan mencapai new zero stunting di Jabar.
“Cara ini sudah kami terapkan di Sumedang saat saya menjabat Wakil Bupati. Kita bisa pantau setiap saat ibu hamil. Kalau kurang zat besi diberikan vitamin, kalau kurang yang lain diberikan vitamin lain,” tutur Erwan Setiawan.
Di Sumedang, praktik pengenaan jam digital untuk ibu hamil sudah dijalankan tanpa menggunakan APBD. Namun memanfaatkan dana pihak ketiga.
Paslon KDM – Erwan akan memanfaatkan sisi positif dari teknologi digital untuk berbagai keperluan pelayanan masyarakat Jabar.
“Termasuk dalam penanganan stunting. Kita targetkan dalam dua tahun mencapai new zero stunting. Ini bukan program mimpi, tapi sudah diterapkan. Kami sudah punya kajian termasuk bagaimana teknisnya nanti,” tambah KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.