SUARA CIREBON – Hujan sudah mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Cirebon. Bahkan, pada Minggu malam dan Senin siang kemarin, hujan sudah merata di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Juwanda mengatakan, hujan yang turun kemarin sesuai dengan prediksi dari BMKG terkait musim hujan untuk wilayah Kabupaten Cirebon.
Menurut Juwanda, musim hujan di Kabupaten Cirebon sesuai prediksi BMKG, terjadi pada dasarian kedua atau di sepuluh hari kedua di Bulan November ini. Itu artinya, musim hujan mundur dua dasarian dari prediksi awal yakni di akhir Oktober.
“Untuk wilayah Kabupaten Cirebon (musim hujan, red) mundur dua dasarian di bulan November. Sekarang (hujan, red) sudah mulai di beberapa wilayah,” ujar Juwanda, Rabu, 13 November 2024.
Dengan mundurnya musim hujan tahun ini, SK kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi sebagai payung hukum dalam penanganan bencana tersebut juga turut mundur.
Ia menjelaskan, SK kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi akan dimulai 1 Desember sampai Mei 2025.
Karena itu, pihaknya pun telah melakukan perpanjangan SK bencana kekeringan sampai akhir November ini. Perpanjangan SK kekeringan tersebut dimaksudkan untuk mengcover pengiriman bantuan air bersih yang masih dibutuhkan masyarakat.
“Jadi, musim hujan mundur ini berdasarkan rakor di bandung beberapa waktu lalu. Kalau ada perpanjangan SK kekeringan, berarti SK kesiapsiagaan hidrometeorologi-nya akan dimulai 1 Desember sampai Mei 2025. Ya, mundur,” tandasnya.
Untuk menghadapi bencana yang dimungkinkan timbul akibat musim hujan ini, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan.
“Untuk persiapannya kita sosialisasikan apa-apa yang sudah disampaikan dalam rakor tersebut melalui pelatihan-pelatihan dan pembentukan destana,” kata Juwanda.
Selain itu, BPBD Kabupaten Cirebon melalui koordinator lapangan (korlap) juga rutin menyosialisasikan langkah antisipasi agar tidak terjadi banjir besar dengan membersihkan rumput dan benda-benda yang menghambat saluran air.
Dari sisi sarana, BPBD juga telah menyiapkan perahu karet, perahu sintetis yang berkapasitas 4 sampai 6 orang, dan perahu dengan kapasitas di atas 12 orang yakni perahu dobel pelampung, kadmaran.
“Itu upaya kami untuk meminimalisir dampaknya,” paparnya. Sementara persiapan secara regulasi, BPBD mulai menyusun draf kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi untuk dituangkan dalam SK Bupati Cirebon.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.