SUARA CIREBON – Kekhawatiran Bahrain dan AFC soal keamanan bermain di Indonesia, khususnya di Stadion Gelora Bung Karno (Stadion GBK) terkesan mengada-ada.
PSSI telah memperhitungkan secara detil dan cermat, termasuk mengantisipasi berbagai dugaan gangguan sebagai pertimbangan faktor keamanan di Stadion GBK.
Kecemasan Bahrain dan AFC sebenarnya tidak beralasan. Selain Stadion GBK telah dilengkapi dengan berbagai macam yang menunjang faktor keamanan, suporter Timnas Indonesia relatif tertib dan disiplin.
Untuk antisipasi berlapis, bahkan PSSI mendata seluruh suporter yang masuk dan membawa tiket ke Stadion GBK.
Kekhawatiran Bahrain dan AFC makin terlihat mengada-ada ketika para suporter Timnas Jepang alias tim Samurai Biru justru akan menonton langsung di Stadion GBK untuk mendukung Samurai Biru.
Manajer Timnas Indonesia Sumardji menyebutkan kalau para suporter Tim Samurai Biru (julukan Timnas Jepang) telah membeli sekitar 3.000 tiket demi menonton pertandingan di Stadion GBK.
“Saya bersama dengan Sekjen (PSSI) menerima perwakilan dari federasi Jepang, minta agar ada kurang lebih 2-3 ribu yang akan menonton di GBK,” ujar Sumardji kepada awak media di Stadion Madya, Jakarta, pada Selasa, 12 November 2024.
Manajer Tim Garuda (julukan Timnas Indonesia) itu juga menjamin keselamatan para suporter Jepang saat bertamu ke stadion GBK.
“Tentu berkaitan dengan pengamanan, sudah kita siapkan sistem yang memang tersendiri. Mulai dari akses masuknya kita sendirinya,” ungkap Sumardji.
“Lalu di tempatnya pun sudah kita tempatkan tersendiri sehingga dijamin dan dipastikan bahwa suporter Jepang selalu akan terjamin keamanan dan keselamatannya,” tegasnya.
Berkaca dari hal itu, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) pernah melayangkan gugatan kepada konfederasi sepak bola Asia, AFC, tentang perilaku fans Tim Garuda yang dinilai memberikan ancaman kepada pihak official Timnas Bahrain.
Gugatan itu bahkan telah diterima oleh AFC sebagai bentuk kekhawatiran tentang keselamatan dan keamanan Timnas Bahrain menjelang pertandingan tandang melawan Indonesia di GBK, pada 25 Maret 2025 mendatang.
“AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk menjamin keselamatan pemain (Bahrain),” tulis pernyataan resmi AFC, pada Jumat, 18 Oktober 2024 lalu.
“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan PSSI untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin (di GBK),” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.