SUARA CIREBON – Anak-anak stunting di Desa Klayan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, berhasil menambah berat badan hingga 2 kilogram (kg), usai mendapat intervensi berupa pemberian makanan bergizi dan perlakukan khusus lainnya.
Hal itu terungkap saat Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon melakukan monitoring ke Desa Klayan, Selasa, 19 November 2024.
Monitoring tersebut dilakukan karena DPPKBP3A merupakan Liaison Officer (LO) atau orang tua asuh anak stunting di Kecamatan Gunungjati.
Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni mengatakan, fokus penanganan stunting di Kecamatan Gunungjati dilakukan pihaknya melalui Bidang Pengendalian Penduduk DPPKBP3A.
“Sesuai SE Bupati Cirebon, semua dinas menjadi LO di semua kecamatan untuk kemiskinan ekstrem dan stunting. Kebetulan DPPKBP3A ini LO-nya di Kecamatan Gunungjati,” kata Enny.
Ia menjelaskan, keluarga besar dari DPPKBP3A mulai dari kepala dinas, sekretaris dinas, kepala bidang, sub koordinator, kepala UPT dan lainnya, menjadi orang tua asuh anak stunting di Kecamatan Gunungjati. Seluruh keluarga besar DPPKBP3A secara sukarela menjadi orang tua asuh di kecamatan tersebut.
Enny mengatakan, dari para orangtua asuh tersebut, anggaran terkumpul Rp96 juta untuk 64 orang anak berisiko stunting. Tiap-tiap anak dari total 64 anak akan mendapatkan bantuan anggaran sebesar Rp1,5 juta.
Anggaran yang terkumpul itu, akan diberikan setiap 10 hari sekali dengan melibatkan kader yang sudah diberikan pelatihan untuk Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
“Alhamdulillah, setelah kita intervensi, hasilnya saat monitoring tadi di Desa Klayan, berat badan anak-anak naik 2 kilogram. Terima kasih kader-kader yang telah memberikan makanan bergizi untuk KRS setiap harinya,” ujar Enny.
Enny menambahkan, pihaknya kini lebih fokus dalam penanganan anak berisiko stunting lantaran tidak ada lagi kasus stunting baru di Kabupaten Cirebon.
“Yang sudah kena stunting tetap mendapatkan perhatian, tetapi anak berisiko stunting kita lakukan intervensi khusus, karena kita tidak ingin adanya kasus stunting baru,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.